PART 6

3K 386 13
                                    

"Vanka, sini kamu" ujar guru BK yang bernama pak Jafar.

Jovanka menghampiri Guru BK tersebut "ada apa? " Tanya Jovanka sambil memainkan kunci motor ditangannya.

"Panggil adik kamu sama Nara, suruh ke ruang BK sekarang juga"

"Barra ngelakuin kesalahan apa?"

"Kemana aja kamu? Kamu ga tau keributan tadi?"

"Dari luar" Jovanka memang baru datang dari fotocopy, yang kebetulan fotocopy didalam sekolah sedang rusak.

"Yeuh, pantesan"

"Yaudah pak" ujar Jovanka pergi dari hadapannya.

***

"Mana adek gue?"

"Dalem kelas"

"Heh Barra" Jovanka menggebrak meja Barra berniat untuk membuat Barra kaget, Barra yang tengah memainkan game di handphonenya terlonjak kaget, ia memberikan tatapan datar kepada Jovanka

"Ke ruang BK sekarang, disuruh pak Jafar" ujar Jovanka, Barra langsung menyelonong pergi meninggalkan Jovanka yang menatap kepergiannya "songong lo ya sama kakak sendiri, bukannya dijawab malah ditinggal pergi" ujar Jovanka.

Jovanka membiarkan Barra meninggalkan dirinya, kini ia merogoh ponselnya untuk menelfon Nara, ia sudah malas jika harus berjalan lagi menuju kelas Nara yang lumayan jauh.

"Kenapa?" Ujar Nara dari sebrang telfon

"Ke ruang BK sekarang" ujar Jovanka, Nara langsung mematikan sambungannya tanpa mengucapkan kata apapun

"Bener bener ya,ga cowok ga cewek, kulkas semua" ujar Jovanka tidak habis pikir dengan sifat keduanya

***

"Minimal salam ga si" ujar Pak Jafar, Pak Jafar merupakan guru BK yang humble, jika kalian mengira dan beranggapan jika guru BK adalah guru killer, kalian salah, di sekolah ini, Guru BK merupakan guru yang paling humble, dia tau bagaimana cara menyikapi murid murid yang masuk Keruangannya, bukan pada umumnya ketika ada murid yang bermasalah akan mendapatkan rentetan kata yang tidak bisa diterima oleh mereka, dalam artian memarahi mereka.

Nara dan Barra menatap pak Jafar tajam, ntah mereka akan menatap lembut kepada siapa, hampir semua orang yang tidak mereka anggap dekat akan ditatap tajam oleh mereka.

"It's ok, bapak maklumin" ujar Pak Jafar yang sudah paham dengan sifat keduanya.

Pak Jafar meminum kopinya,setelah itu kembali meletakkannya diatas pising berukuran kecil "Ada masalah apa kalian sama mereka?" Tanya Pak Jafar, 'mereka' yang dia maksud adalah gerombolan zyco yang sudah menyerang sekolah pagi tadi.

"Tau privasi kan?" Ujar Barra membuat pak Jafar cengo, bisa bisanya anak murid bikin guru skakmat.

"Mmm iya, saya tau privasi, tapi setidaknya kalian tidak usah bawa bawa sekolah"

"kita tidak pernah membawa bawa sekolah, menyebut namanya didepan mereka saja kita tidak pernah" ujar Nara menimpali

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, semuanya itu privasi, dan kita sudah memperingati mereka untuk tidak datang kesini lagi" ujar Barra, ia memundurkan kursinya dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut, begitupun juga dengan Nara.

"Ya ampun.. Ya ampun" pak Jafar memijat pelipisnya, ia tidak menyangka akan dipertemukan dengan murid seperti ini.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 13:00, murid murid SMA berhamburan keluar dari gerbang

"Lo pulang sama gue" ujar Nara menggunakan telfonnya

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang