PART 28

3K 365 72
                                    

Jam istirahat telah tiba, rombongan Barra dan Nara tengah makan bersama dikantin atas, yang biasanya Calvin jarang ikut bergabung, kini ada Calvin dan juga Raya.

Calvin dan Raya satu umuran, hanya saja Calvin bersekolah lebih cepat dari Raya, dan kini dia menduduki tingkatan yang sama dengan kakak laki-lakinya.

Nara yang baru saja datang habis dari kamar mandi langsung duduk disamping Zalen, padahal disamping Barra sengaja dikosongkan oleh pria itu hanya untuk Nara, yang sudah di cap sebagai Pacarnya.

Barra langsung menaruh garpu dan sendok yang ia pegang ketika melihat Nara yang tiba tiba duduk disamping Zalen.

"Ngapain lo disitu?"ujar Barra dengan tatapan yang tajam.

Nara hanya meliriknya sekilas, ia mengambil makanan miliknya yang belum sempat ia sentuh sedikitpun.

"pindah"ujar Barra menyuruh Nara, Nara kembali dengan tatapan sekelasnya, Nara fokus dengan makanan dihadapannya.

" gue sengaja kosongin bangku disamping gue buat lo"ujar Barra lagi.

Veral, Zalen, Daren, Jovanka, Calvin, Raya hanya menahan tawa saat Nara kembali mendiamkan omongan Barra.

Barra yang merasa dirinya diabaikanpun akhirnya bangun dari duduknya, ia berputar kearah bangku yang Nara duduki.

"Jangan samping Zalen" ujar Barra terang terangan.

"Apaan si, terserah gue lah, kok lo yang repot" ujar Nara marah.

"Kalau cewek ngga mau jangan dipaksa dong" ujar Calvin.

"Lo ngga usah ikut campur" ujar Barra memberi peringatan kepada Calvin.

"Cowok apaan lo? Keras kepala banget jadi orang" ujar Veral ikut tersulut emosi melihat tingkah Barra yang menjengkelkan.

"Lo siapa?? Ikut campur urusan gue" ujar Barra mulai marah.

"Diem, gue ngga suka ya lo kaya gini, bikin ilfeel" ujar Nara membuat Barra terdiam beberapa detik.

"Lo itu pacar gue" ujar Barra sangat keras membuat seisi kantin langsung menatap kearah meja mereka.

"What? Pacaran?" Ujar Raya dan Jovanka kaget.

Nara mendekatkan mulutnya keterangan Barra "pacar karna lo paksa" bisiknya, Nara tidak ingin membuat Barra malu dihadapan publik jika dia mengatakan itu dengan lantang.

"Pindah sekarang disamping gue" ujar Barra memaksa, Nara kini menurut karena dia sudah terlanjur malu akibat pengakuan Barra yang mengatakan jika Nara adalah pacarannya.

"Sejak kapan kalian pacaran?" Tanya Veral dengan wajah yang datar, Veral type orang yang konyol, namun kekonyolannya berubah saat dia sedikit memiliki masalah dengan Barra yang merupakan sahabatnya.

"Tadi pagi"ujar Barra, tatapan Veral berpindah ke posisi Nara.

" kenapa lo terima?"tanya Veral kepada Nara.

"Gue ngga_

"Lo ngga usah kepoin urusan dia"ujar Barra memotong pembicaraan Nara.

"Gue cuma nanya" ujar Veral.

"Pertanyaan lo itu masuk privasi"

"Stop, ngga usah berdebat" ujar Nara memisahkan keduanya.

Kini mereka kembali makan dengan hidangan masing masing.

***

Setelah jam sekolah selesai, kini Nara buru buru berlari kedepan gerbang untung mencari taxi, namun sayangnya, langkah dia diketahui oleh Barra, Barra langsung mengejar dirinya sampai gerbang.

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang