PART 27

2.4K 374 57
                                    

"Dari jam berapa?" Tanya Nara dengan sifat dinginnya.

"Enam" ujar Barra tak kalah dingin.

Jam menunjukkan pukul 06:30 itu artinya setengah jam Barra menunggu Nara didepan rumah tanpa berniat mengetuk atau menekan bel rumah Nara.

"Tujuannya?"

"Jemput lo"

"Nggak" ujar Nara ketus.

"Ngga pernah diajarin cara ngehargain ya?" Ujar Barra karena kesal, ia sudah menunggu hampir satu jam lamanya, namun Nara menolak dengan cara yang tidak ramah.

"Maksud lo?"

"Lo ngga ngehargain gue yang udah nunggu lo hampir satu jam" ujar Barra

"Siapa yang nyuruh?" Tanya Nara, bisa bisanya dia bersikap seperti itu.

"Setres lo ya" ujar Barra, Barra turun dari motornya, ia mencekal pergelangan tangan Nara untuk menuntunnya kemotor dirinya.

"Naik"

"Apa gunanya motor gue kalau gue masih numpang sama orang lain?"

"Gunanya motor lo buat lo rusakin, biar lo berangkat sama gue terus"

"Adek gue ngga ada yang nganterin"

"Veral suruh jemput"

"Mana mau, orang dia suka gue bukan adek gue" ujar Nara membuat Barra seketika diam tidak berkutik, Barra kesal karena Nara mengatakan jika Veral menyukai dirinya, Barra sudah tau tentang fakta itu, namun ia tidak suka jika harus Nara yang membenarkan fakta itu dihadapannya.

"Lo punya gue, jadi ngga masalah Veral mau jemput adek lo atau siapapun"

"Sejak kapan? Pede banget"

"Sekarang dan seterusnya"

"Ngga mau"

"Why?"

"Gue ngga suka"

"Really?terus kenapa lo marah gue ngomong lebih pilih Steffy"

"Telfon Veral, mau apa ngga jemput Raya"ujar Nara mengalihkan pembicaraannya.

Barra terkekeh karena melihat Nara yang kebingungan menjawab, "Gue yang nyuruh,dia ngga mungkin nolak" ujar Barra.

"Terserah lo, gue capek debat"

"Ngga ada yang nyuruh debat"

"Otak lo ngga waras"

"Iya, karena otak gue isinya pemikiran gimana caranya dapetin lo dengan mudah" ujar Barra membuat Nara terkekeh.

"Gilak""

"Ck, dasar es batu"

"Lo kutub"

***

"Sampe kapan kita ngga berangkat berangkat"

"Sampe Veral datang" ujar Nara.

"Kak, lama ish, nanti aku telat" ujar Raya.

"Kalau telat salahin Barra, dia yang bikin kamu telat"

"Iya nih, gimana si ka Barra, kalau mau telat jangan bawa bawa orang dong"ujar Raya namun tidak digubris oleh Barra.

"kacang kacang" ujar Raya.

"Tuh Veral, sana berangkat"

Raya berlari menghampiri Veral "Lama lo" Raya menepuk pundak Veral.

"Macet, lagian lo ngrepotin"

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang