PART 46

2.5K 326 20
                                    

Keesokan harinya,seperti biasa Barra datang kerumah Nara.

Barra dan Nara sedang berduduk santai dibalkon kamar Nara dengan cemilan yang menemani.

Waktu libur membuat mereka kebingungan harus melakukan aktivitas apa selain berdiam diri dirumahnya.

"Bosen" ujar Nara.

"Ke rumah aku aja yuk, ada ka Vanka di sana" ujar Barra.

Jika Barra menyebut rumah Barra, itu artinya rumah yang di maksud adalah rumah samping sekolah, tapi kalau Barra menyebut rumah orang tuanya, berarti rumah Barra yang bersama orang tuanya, yang dihuni Calvin dan Jovanka juga.

"Aku ganti baju dulu"

"Udah itu aja"

"Ini baju biasa buat tidur, ya masa dipake buat keluar"

"Ya udah iya ganti, jangan lama lama ya"

"Iya Barra.

Narapun segera berlari ke atas untuk mengganti pakaiannya.

Nara akan mengenakan celana pendek dengan kaos putih bergambar alpukat.

***

" Barra, udah"ujar Nara.

"Kamu ngga marah aku pake celana pendek" tanya Nara.

"Nggak"

"Kenapa?"

"Bagus"

"Oo gitu"

Barra menggandeng tangan Nara seperti anak kecil.

"Raya sendirian disini?"

"Sama Bibi, tapi bentar lagi katanya mau di ajak keluar sama Veral"

"Mereka ada hubungan?"

"Ngga tau, tapi udah deket, Raya juga suka sama Veral"

"Syukur deh"

"Kenapa gitu?"

"Kan biar Veral ngga berharap sama kamu lagi" ujar Barra.

"Oohh"

"Oh mulu, kebiasaan"

"Ya terus harus jawab apa dong"

"Apa kek selain oh"

"Enak oh, singkat"

"Oohh" ujar Barra menirukan kebiasaan Nara.

"Tuh kamu juga oh" ujar Nara membuat Barra tertawa.

"Cepet naik Nara" ujar Barra menyuruh Nara naik di atas motornya.

***

"Kamu ngantuk?" Tanya Barra saat keduannya sudah sampai didepan rumah Barra.

"Lumayan"

"Turun Nara, udah sampai"

"Kok tumben si lewat pintu depan"

"Pintu samping lagi di benerin, patah gara gara Zalen"

"Lah, terus dia kenapa napa ngga"

"Jarinya ketindihan"

"Kasian"

"Sini masuk" ujar Barra.

Barra membiarkan Nara berjalan di depan, Narapun mendorong pintunya dengan semangat.

"Aaa sakit, woi siapa si yang dorong" terdengar teriak yang keras dari belakang pintu.

Nara buru buru mengeceknya "hah, Daren, lo ngapain disituuu, jadinya kena pintu kaan" ujar Nara.

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang