"Ngapain kesini?" Tanya Barra saat melihat Nara masuk kedalam rumahnya.
Barra duduk diruang tv bersama dengan Veral, Daren dan Zalen, mereka menonton movie kesukaannya, movie yang pada umumnya digemari perempuan perempuan,namun kali ini berbeda, rombongan gantle yang dibilang keren menyukai movie gadis berambut pirang yang memiliki kekuatan membekukan apapun disekitarnya, bisa kalian tebak itu apa?
Lanjut...
Nara menghampiri Barra dengan ekspresi datarnya, dia sama sekali tidak mengeluarkan kata sedikitpun, dia langsung duduk disofa berwarna hitam tanpa permisi.
"Siapa yang nyuruh?" Tanya Barra menatap sinis kearah Nara, Nara membalasnya dengan tatapan yang tak kalah tajam.
Nara melemparkan plastik putih berisi perban yang tadi ia beli sebelum datang kesini.
"Sakit" ujar Barra meringis saat plastik tersebut tidak sengaja mendarat di bagian perut yang terdapat jahitannya.
"Ganti perban" ujar Nara cuek
"Males ah"
"Yaudah" ujar Nara membuang muka.
"Kok gitu?"
"Kan lo males"
"Ya gantiin kek"
"Mandiri"
"Kan gue sa_
"hushhh"Zalen menempelkan jari telunjuknya didepan bibir "berisik banget, itu kasiiiaaann ananya sedih gara gara Elsa pergi dari istana" ujar Zalen memarahi Nara dan Barra.
Nara melihat satu persatu mata Zalen, Veral dan Daren, ketiganya mengeluarkan air mata yang begitu deras, kelopak matanya membengkak, hidungnya berwarna merah, tissue ditangan masing masing sudah basah terkena air mata.
Mata Nara berpindah kearah tv dihadapannya dan membaca tulisan kecil di bagian pojok,"Frozen 1? " ujar Nara sangat heran.
"Kalian suka Frozen?" Tanya Nara.
Daren mengangguk "Kita udah ngulang lebih dari 20 kali film Frozen dari 1 sampai terakhir, dan ini kayaknya ulangan yang ke 36" ujar Daren ditengah tangisnya, Nara yang mendengarnyapun sampai membuka mulutnya, gadis itu menyandarkan punggungnya disandaran sofa.
"Kayaknya obat kalian abis"ujar Nara.
"jangan bilang lo suka juga Bar?"ujar Nara menyelidiki Barra.
" Fav"ujar Barra membuat Nara menghela nafas.
"Ok, gue cabut" ujar Nara berdiri dari duduknya, dia melenggang pergi kearah pintu keluar.
"Nara, perban gue belum di ganti"ujar Barra
"Mandiri" ujar Nara sebelum menghilang dari balik pintu.
"Sabar ya Ana" ujar Daren mengusap air matanya.
"Huhuhuu, Veraaal,ngga tega gue liatnya" Zalen memeluk erat tubuh Veral dan menyembunyikan wajahnya didada milik laki laki pecinta permen tersebut.
***
"Ngga waras" ujar Nara tak habisnya meruntuki yang dilakukan mereka berempat didalam.
"Mau pulang?"
"Lo? Ngapain kesini?"
"Rumah gue panas" ujar Jovanka, Nara paham dengan apa yang dimaksud Jovanka, pasti Ayah dari mereka tengah membawa selingkuhannya ke rumah dan bermain main disana.
"Oh ok" ujar Nara bingung harus menjawab apa.
"Kenapa pulang? Cepet banget"
"Didalem kekurangan obat" ujar Nara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...