Nara menghampiri Barra di UKS, dia membantu pria itu untuk mengganti perbannya yang belum diganti dari semalam.
"Gue tonjok lagi ni luka baru tau rasa lo"
"Kalau lo yang nonjok mah ngga sakit deh kayanya" ujar Barra
"Lo belum ngerasain tonjokan gue?"
"Belum" ujar Barra membuat Nara tersenyum miring.
"Pantesan ngremehin" ujar Nara.
"Walaupun sakit, kalau lo yang nonjok gue maafin"
"Gue ngga mau minta maaf"
"Ngga papa, tetep gue maafin" ujar Barra tersenyum.
"Sejak kapan lo jadi gini?" Ujar Nara menanyakan perihal Barra yang sudah tidak lagi bersikap cuek terhadapnya.
"Deket sama lo" ujar Barra.
"Kita ngga deket" ujar Nara
"Ini lagi deket" ujar Barra
"Terserah lo" ujar Nara.
"Udah selesai, gue cabut"
"Ngga disini aja?"
"Nggak"
***
Jam pelajaran tengah dimulai, fokus Nara teralihkan saat handphonenya bergetar, dia langsung mengambilnya dan membuka notif yang baru saja muncul.
"Maaf non, bisa ketemuan sekarang?"Nara membaca pesan tersebut dalam hati, pandangan Nara ke arah papan tulis, ia berfikir apakah harus membolos disaat jam pelajaran baru saja dimulai 15 menit yang lalu, tapi jika dia tidak membolos, takutnya justru ia malah kehilangan kabar yang 'mungkin' sangat penting.
Nara memaksakan dirinya untuk keluar dari kelas dengan alasan yang lumayan masuk akal " maaf Bu, saya izin pulang, ibu saya sakit"ujar Nara kepada guru pengajar.
"Sakit apa Nara?"
"Ngga tau bu, saya dapet kabar dari rumah disuruh pulang" ujar Nara terpaksa berbohong
"Kalau gitu hati hati ya, salam buat ibu kamu, semoga cepat sembuh"
"Baik terimakasih"
Nara mengambil tas dari atas kursinya, ia bergegas cepat mengambil motornya dan izin kepada penjaga gerbang untuk pulang dengan alasan yang sama.
"Makasih pak" ujarnya saat motor dia sudah berhasil ke luar dari gerbang.
***
Nara telah mengganti bajunya, ia sempat pulang terlebih dahulu, jika dia masih memakai seragam, dikhawatirkan dia tertangkap satpol PP karena keluyuran dijam sekolah.
"Ada info apa?" Tanya Nara kepada anak buah Gabriel yang dia suruh untuk mencari info kematian Jordan.
"Pembunuhnya sudah mulai terlacak, tapi kita belum tau pasti tentang itu"
"Siapa dia?"
"Kami belum menemukan identitas yang pasti, yang jelas, dia tinggal didaerah wilayah Barat" ujarnya.
"Wilayah barat juga wilayahnya Jordan, tapi Jordan dibunuh di bagian tengah" ujar Nara dalam hatinya.
"Beri tau saya kalau ada info terbaru" ujar Nara.
"Baik non"
"Cari terus sampai dapat"
"Baik"
Nara meninggalkan mereka yang masih menundukkan kepalanya menunggu Nara pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Mine?
Teen FictionEND!! 17 Juli 2023 Kesalah fahaman tentang kematian yang membuat Barra bermusuhan dengan sahabat kecilnya. Barra Rafeyfa Alvarendra yang merupakan anak kedua dari tuan Rendra dan nyonya Gareta, Barra merupakan laki laki yang sangat cuek, berbeda de...