PART 33

2.7K 387 47
                                    

Hari sudah mulai sore, Nara yang biasanya sering bolak balik bermain motor, beberapa hari ini ia harus diam dirumah, motornya pun sudah beberapa hari tidak dipanaskan.

Nara menyandarkan tubuhnya diatas ayunan kesayangan Kiara, matanya terpejam merasakan hembusan angin yang menabrak wajah cantiknya.

Ntah kenapa hari ini ia sangat menginginkan untuk ke markas Zyco, setelah sekian lama Zyco tidak membuat kegaduhan terhadap dirinya.

"Ngapain?" Tanya seseorang membuat ketenangan Nara terganggu, Nara membuka matanya untuk melihat sosok yang sudah mengganggunya.

"Yang ada gue yang nanya, lo ngapain disini?"

"Disuruh tante Kiara" ujar Barra.

Barra berjalan menghampiri Nara, ia duduk di sebelah gadis itu.

"Adem ya" ujar Barra melihat Nara yang bersandar disandaran ayunan dengan tengan menyilang dan tak lupa matanya terpejam.

"Iya"

"Tante Kiara mau kemana?"

Nara hanya mengedikkan bahunya.

"Keluar mau?" Tanya Barra.

Nara berfikir sejenak sebelum senyum simpul terbit dari bibirnya.

"Anterin gue ke markas Zyco" ujar Nara.

Ucapan Nara membuat rahang Barra seketika mengeras "ngapain? "

"Pengen ketemu"

"Lo suka dia?"

"Ngga usah aneh deh"

"Ya mau ngapain Nara?" Tanya Barra dengan nada lembut.

"Mau apa ngga? Kalau ngga mau biar gue sendiri aja, asalkan siniin kunci gue"

"Nggak, gue anter lo" ujar Barra.

Akhirnya mereka berdua pergi ke markas Zyco berboncengan melewati hutan hutan yang sudah terlihat gelap karena hari mulai sore.

"Sepi" gumam Nara saat melihat markas Zyco yang tertutup

"Mau ngapain si?"

"Gue ngga tau, insting gue kepengen kesini"

Nara menaiki teras markas Zyco. Sangat sepi, markas yang biasanya ramai dengan gelak tawa dan suara kartu yang terlempar diatas meja kini berubah, hanya terdengar suara dedaunan yang saling bergesekan terkena tiupan angin.

"Masuk aja"ujar Nara

"Bahaya Nara"Barra mencegah Nara agar tidak memasuki markas yang berbahaya ini.

"Kenapa? Lo takut?cemen"

"Gue ngga takut, tapi lo ngapain kesini tanpa alasan?"tanya Barra.

Nara mengintai kedalam dari kaca jendela depan"Sssttt diem,itu Zyco" Nara menunjuk pemuda yang tengah berdiri di depan lemari kaca sambil memegang bingkai foto ditangannya.

Nara berjalan kearah jendela yang dekat dengan posisi Zyco berdiri.

"Zyco, maafin gue, gue udah bikin sahabat lo terluka berkali kali, gue ngga suka pacar gue diganggu sama dia, jadi gue terpaksa lakuin itu biar dia pergi dari hadapan pacar gue, tapi tenang aja, sahabat lo baik baik aja kok, maafin gue karena gagal buat jagain sahabat lo"

Terdengar rintihan yang masuk telinga Nara, membuat mata Nara terasa perih dan ingin sekali meneteskan air mata, begitupun juga dengan Barra.

Barra kaget "Jadi? Selama ini" .

Nara berlari kearah pintu, ia langsung mendobrak pintu tersebut tanpa permisi "Maksud lo?" Tanya Nara, air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi, ia menangis, pandangannyapun sedikit buram tertutup air mata yang menggenang dipelupuk mata.

Is He Mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang