45. Melupakan segalanya

447 16 1
                                    

Jen akhirnya mendapatkan pekerjaan, dan menjadi bawahan dari Mr. Tyson, rekan baik Rezo. Kini Jen pun tinggal di mansion mewah milik keluarga Juano. Saat itu Jen tinggal di kota C, disaat bersamaan Vestus pun berada disana.

Tanpa direncana Vestus mencium aroma tubuh seseorang yang sangat ia kenal melalui indra pnciumannya yang sangat tajam.

~ ~ ~

“Ada apa tuan muda?” ujar sang asisten, tatkala melihat Vestus yang mulai mengendus-endus.

“Aku merasakan aroma seseorang yang sangat aku kenali, namun aku tidak bisa memprediksi siapa orang itu.” Ujar Vestus, dan dalam sekejap, aroma itu semakin terasa kuat.

Vestus bergegas memasuki sebuah super market, tempat Jen kini berada. Vestus terus mencari, namun karena ramai, ia pun menjadi cukup kesulitan. Jen pun akhirnya kembali bersama salah seorang pelayan juga supir pribadi keluarga Juano.

Hah… Vestus menghela napas kasar, dan wajahnya terlihat gelisah. “Aku sangat yakin dengan aroma yang kurasakan!” Gumam Vestus kesal.

“Mungkinkah tuan mencium aroma dari Nona Jannet.” ucap sang asisten, dan membuat Vestus seketika itu juga tersadar.

“Yah! Bibi Jannet!” Tukas Vestus, dan bergegas pergi.

“Tuan muda, aku akan menunggu di apartemen!” Seru sang asisten, dan Vestus hanya melambaikan tangannya.

Vestus terus berusaha untuk mencari keberadaan dan asal aroma itu. “Bibi Jen… kumohon, aku harus menemukanmu.” Ucap Vestus sembari terus melangkah.

Namun, Vestus akhirnya kehilangan jejak Jen. Hingga akhirnya Vestus pun kembali ke apartemen tempatnya menginap bersama sang asisten.

Keesokan harinya, Vestus masih saja berusaha mencari keberadaan Jen, dan hasilnya sama saja nihil.

***

Perusahaan S”

“Nona Jannet, ini adalah hasil yang sangat baik. Kuharap, Nona akan terus bekerja bersama kami.” Ujar Mr. Tyson pada Jen, yang kala itu sedang memberikan laporan pendapatan usaha kedai kopi yang kini ia kelola.

“Tentu saja tuan Tyson, dan terima kasih atas segala bantuan dari tuan.” Balas Jen sembari membereskan segala laporan miliknya.

“Nona Jen, apakah akhir pekan ada kegiatan?” tanya Mr. Tyson.

Hmm… “Sepertinya, tidak ada. Ada apa tuan?” Jen pun menghentikan sejenak kegiatannya.

“Aku ingin mengajakmu ke pertunangan seorang rekan di kota A. Disana, kita juga akan mengadakan rapat pertemuan.”

Jen pun mengangguk tanda setuju. “Baiklah tuan Tyson.” Balasnya, lalu kembali bekerja.

Menyelesaikan segala jenis pekerjaan yang seharunya terselesaikan. Karena akhir pekan akan ada agenda bersama sang atasan, juga acara pertunangan dari rekan Mr. Tyson. Tentu saja, Jen akan dengan sepenuh hati melakukan yang seharusnya Jen lakukan.

***

Mansion kediaman keluarga Juano”

“Nek, akhir pekan aku akan pergi ke kota A, bersama rekan-rekan kerja lainnya.”

Nenek Juano tersenyum pada Jen. “Baiklah sayang, berhati-hatilah di sana,” ucap sang nenek.

“Terima kasih nek, aku akan segera kembali,” balas Jen. Lalu segera menyiapkan segala barang kebutuhannya. Setelahnya, bergegas untuk segera pergi menuju kamar pribadinya.

Menyiapkan pakaian ganti, peralatan lainnya. Jen begitu bersemangat untuk menjalani agenda terbarunya bersama para rekan kerjanya.

Keesokan harinya…

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang