Setelah berkunjung ke kediaman Jen dan juga berfoto bersama, Vestus pun berniat ingin menguji perasaan sang pamannya, Mr. Heron. Ternyata respon terbaik dari sang paman sungguh memuaskannya.
“Kediaman Heruon Danish”
“Paman, nona Jannet sungguh wanita yang baik.—“ belum selesai Vestus berbicara, Heron sudah menatapnya dengan begitu tajam. Vestus tahu, bahwa tatapan itu memberitahunya agar tidak banyak bicara lagi.
“Urus saja urusanmu sendiri, atau aku akan mengirimmu ke kutub utara!” peringat Heron.
“Paman, ayolah! aku hanya bergurau, mengapa semarah itu!” rengek Vestus.
“Gurauanmu sangat berbahaya Vertus, kau boleh bermain wanita, tapi tidak pada Jannet!” peringat sang paman Heron.
Vestus hanya tersenyum dan tak menyangka akan ucapan Heron yang terlihat bersungguh-sungguh padanya.
***
Senin hingga jumaat atau sabtu, Jen harus terus bekerja, dan hanya libur saat akhir pekan. Akhir pekan pun ia gunakan untuk berolah raga.
“Dengan begini, tubuhku akan sehat” gumam Jen sembari membawa sekantong buah-buahan segar. Letak toko buah pun tidak jauh dari kediamannya, dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Saat Jen hendak masuk melalui tangga samping dan menuju kediamannya yang terletak di lantai tiga gedung. Sebuah mobil mewah berwarna merah matte terhenti tepat di depan tangga masuk.
“Dasar tidak tahu aturan, mengapa memarkir mobil sembarangan begini!” keluh Jen. Namun mobil tersebut terlihat enggan untuk menyingkir, hingga akhirnya Jen mengetuk kaca mobil.
“Maaf tuan, mobil anda menghalangi jalan” ujarnya menegur sang pemilik.
“Seorang pria dengan mengenakan jaket hoodie hingga menutupi kepala juga kacamata hitamnya, membuat Jen sulit mengenali si pria tersebut.
“Tuan…--“ seketika, pria tersebut meraih kepala Jen hingga masuk ke dalam mobil miliknya.
“Kau semakin pemarah saja, baby” ujar si pria yang ialah Mr. Heron.
“Tuan Heron!” ucap Jen terkejut. “Lepaskan aku! kau menyakitiku, tuan..—“ lenguh Jen kesal.
Heron terkekeh melihat ekspresi kesal Jen, dan melepaskan tangannya. “Dasar!” dengus Jen kesal.
“Tunggu baby!” Heron meraih tangan kiri Jen, sementara tangan kanannya menggenggam sekantong buah-buahan tadi.
“Lepaskan aku! apa lagi yang kau inginkan tuan!” dengus Jen kesal. Namun Heron mendorongnya ke tepi belakang tangga.
“Kau masih saja pemarah” kekeh Heron sembari menahan tangan Jen ke tembok.
“Apa yang tuan inginkan!”
“Aku ingin dirimu, baby” tukas Heron dan langsung menyambar bibir Jen dengan begitu rakusnya.
Jen berusaha meronta, namun ia tentu akan menjatuhkan buah-buahan yang telah ia beli tadi. Akhirnya Jen hanya diam dan dengan kesal ia menggigit bibir milik Heron.
Ahk.. pekik Heron sembari menyentuh bekas gigitan Jen. “Dasar mesum! apa sebenarnya rencanamu!” bentak Jen kesal. Yah, tentu saja Jen kesal dengan semua perbuatan Heron padanya. Pernah mengusirnya secara tidak sopan, dan kini kembali lagi.
“Aku merindukanmu” tukas Heron membuat Jen semakin kesal.
“Kau hanya mempermainkanku! setelah puas bermain kau mengusirku, dan kini datang lagi! tidak tahu malu!” teriak Jen kesal.
Sehhttt… “mari, kita bicara di dalam rumahmu” bujuk Heron lembut.
“Pergi! pergi!” usirnya.
Heron tidak menghiraukan kekesalan Jen, ia justru meraih tangan Jen menuju lantai tiga kediaman Jen.
>>>
“Pergilah!” usirnya lagi. Heron benar-benar tidak sekali pun mempedulikan ucapan Jen. Ia justru merogoh isi kantong celana Jen, dan mencoba membuka pintu kamar Jen.
“Pergi! pergi!” bentak Jen lagi, namun Heron justru meraih tangannya sehingga masuk bersama.
“apa yang kau inginkan!” teriak Jen. Heron pun membungkam teriakan itu dengan kecupan menuntutnya. Tak lagi menghiraukan rasa kesal Jen padanya. Tak ingin menyesal jika harus membuat Jen menjauhinya lagi.
“Kau pria kejam..” isak Jen.
“Maafkan aku baby, aku hanya marah saat itu” sesal Heron sembari mendekap erat Jen.
“Aku tidak ingin kau menjauhiku, aku sangat mencintaimu” ucap Heron seraya membelai lembut puncak kepala Jen.
“Mengapa kau berlaku kasar padaku, mengapa kau mengusirku” isak Jen semakinn pecah. Heron diam-diam menahan tawanya, tatkala melihat betapa menggemaskannya Jen.
“Baby, kau sangat menggemaskan” kekeh Heron. Jen kesal dan memukul dada bidangnya.
“Kau kejam..—“ dengus Jen dengan wajah meronanya.
“Menikahlah denganku” ucap Heron sembari mengecup wajah Jen.
“Menikah saja yang kau katakan, tapi masih suka bermain, bagaimana aku bisa mempercayaimu tuan!” teriak Jen kesal.
Heron semakin terkekeh, tak tahan melihat ekspresi wajah Jen ketika kesal juga merona karenanya.
“Apakah selama aku tidak menemuimu, kau berencana untuk menjadi keponakanku!” kekeh Heron sembari menatap wajah Jen. Tentu saja yang Heron maksud ialah tentang Vestus, yang sempat membuatnya cemburu.
Cihh..“dasar asal bicara” dengus Jen.
“Aku tahu, kau hanya malu mengakui perasaanmu padaku” kekeh Heron sembari mendekap Jen. Diam-diam Jen terssenyum dalam pelukan Heron dan semakin merona.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]
Romance21+Mature🔥 "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish...