Baru saja Heron ingin membuat cerita indah bersama wanita pujaannya, disaat bersamaan pula rasa sakit dadanya kembali muncul. Jannet pun dengan sigap ingin Heron lebih tenang saat berada dalam pelukan hangatnya.
~ ~ ~
“Paman ingin pergi kemana lagi?” cegat Vestus, kala Heron hendak bergegas pergi dari kastel keluarga Vestus.
“Ada banyak hal yang harus aku selesaikan, tolong jaga Jannet..” tukas Heron dingin, dan enggan untuk memberikan penjelasan.
“Tapi paman..—“
“Vestus, lakukan apa yang seharusnya kau perbuat!” tukas Heron, dan melompat dari depan kastel.
Hahh… Vestus menghela napasnya perlahan, dan mulai berpikir apa yang harus ia lakukan ke depannya kelak.
Ia pun pergi menuju ruangan pribadinya, dan melanjutkan segala jenis pekerjaannya.“Nona Jannet, kau pasti sangat berharga bagi paman, sehingga paman rela melakukan banyak hal untukmu..” gumam Vestus sembari menggigiti ujung pena kayu miliknya.
Tak lama setelah itu, Vestus pun keluar untuk berjalan-jalan di area taman kastel kediamannya.
“Bibi Jannet” gumamnya, Jen yang terlihat sedang duduk termenung di pinggir sungai mengalir area kastel kediamannya.
Vestus berjalan ke arah Jen, hendak mendekati Jen. “Apakah tindakanku berlebihan, akankah paman akan percaya padaku..” batinnya.
Sementara itu langkahnya pun terhenti, dan Ell Jen seketika menoleh ke belakang.
Ahh.. “Hai bibi Jen!” sapa Vestus sembari melambaikan tangannya, Jen hanya tersenyum sendu.Dengan penuh keberanian, Vestus pun mendekati Jen dan duduk di samping Jen.
“Udara di sini sangat sejuk, bukan?” ujar Vestus yang berusaha mencairkan suasana.
“Yah, itulah mengapa aku merasa nyaman berada di sini..” ucap Jen, dan menatap ke arah aliran air nan jernih.
“Apakah bibi merasa nyaman berada di sini?” tanya Vestus lagi.
“Tentu saja lebih nyaman berada di kediaman sendiri, namun inilah yang harus aku lalui..” tukas Jen sendu, wajah Jen terlihat letih nan pucat.
“Kuharap bibi nyaman berada di kastil ini, karena mungkin inilah tempat yang cukup aman bagi bibi.”
“Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran tuan Heron, mengapa begitu banyak hal yang belum kuketahui..” tukas Jen dan melempar sebuah batu kecil ke arah sungai.
“Mungkin ada sesuatu yang masih paman berusaha untuk katakan pada bibi, dan aku pun tidak memiliki hak untuk berbicara lebih banyak perihal kehidupan paman. Namun, dari leluhur kami sudah terbiasa menyantap janin sebagai penambah kekuatan.”
“Janin! apakah kalian tidak berpikir itu adalah hal yang sangat keji!” Jen berbalik ke arah Vestus dengan wajah yang tidak percaya akan apa yang baru saja ia dengar.
“Mungkin bagi orang yang tidak mengerti akan bicara hal yang sama, tapi itulah kenyataannya bi..”
“Apakah calon anakku kelak akan mengalami hal mengerikan ini..—“
“Tidak bibi, hal itu hanya berlaku bagi kaum keturunan manusia serigala. Carisya adalah ras manusia serigala, jadi itulah yang membuat kedua orang tua paman sangat marah pada paman. Paman hampir mati, karena melanggar hal itu..”
“Aku sungguh tidak mengerti dengan kehidupan kalian, dan aku hanya ingin kebebasanku kembali..” tukas Jen dan terlihat sedikit emosional. Vestus menunduk dan terlihat bingung akan apa yang harus ia katakan pada Jen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]
Romantizm21+Mature🔥 "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish...