Part 19: Hanya permainan cintamu

2.9K 84 0
                                    

Seusai pertemuan antara Jannet dan Heron, Jannet menjadi sosok yang lebih banyak diam. Sudah cukup lama ia tak lagi bertemu dengan tuan mesumnya, bahkan seakan tak ada lagi kepeduliaan.

"Perusahaan X"

"Nona Jannet, apa yang mengganggumu?" tanya salah seorang rekannya, sembari menyantap makan siang bersama.

Hmm... Jen hanya menghela napasnya dan berkata," mengapa kau bertanya seperti itu?" jawab Jen dingin.

"Apakah kau memiliki masalah?" tanya rekannya lagi, sembari duduk mendekati Jen.

Jen hanya menggelengkan kepalanya, tanda tidak akan pertanyaan dari rekannya tersebut. "Aku baik-baik saja, aku akan melanjutkan pekerjaanku." Jen pun pergi dari hadapan rekan kerjanya.

Drrrttt... Kak Bill memanggil... melihat nama tersebut, Jen segera menjawab panggilan tersebut.

Jen: "Hallo kak Bill!"

Bill: "Siang ini aku akan menjemputmu, tunggu aku!" tukas Bill dari balik telepon, dan seketika mengakhiri panggilan.

"Hallo! hallo!" Jen mendengus kasar, namun terdapat senyuman di sana.

Memukul wajahnya sendiri. "Dasar Jannet bodoh! kak Bill akan segera menikah, apa yang kuharapkan!" gumamnya dan bersandar di kursi kerjanya.

>>

"Selamat siang tuan muda Bill" sapa para pegawai lama dan terlihat sumbringah, tatkala kedatangan atasan yang super ramah nan baik hati mereka.

Bill tersenyum pada seluruh pegawai, sama seperti dirinya yang biasa. "Apa yang membuat tuan muda datang berkunjung kemari?" tukas salah seorang pegawai wanitanya.

"Aku ingin bertemu dengan adikku" jawabnya, dengan tersenyum ramah, lalu berjalan menuju ruang kerja Jen.

"Ohh my God! tuan muda Bill memang luar biasa.." ujar para pegawai saat melihat betapa tampan juga ramahnya, mantan atasan mereka.

Hah.. "Siapa!" tukas Jen saat ada dua tangan menutup kedua matanya. "Hei, jangan begini!" tukasnya yang sudah mulai kesal.

Saat kedua tangan itu lepas, dan Jen pun ingin sekali rasanya memaki perbuat jahil tersebut. "Kak Bill!" ujar Jen dengan ekspresi terkejut.

"Kau tidak berubah sejak dulu," kekeh Bill dan menarik kursi dari samping Jen.

"Mengapa kakak tidak mengabariku terlebih dahulu?" ujar Jen dengan mengembungkan kedua pipinya.

"Bukankah aku sudah menelponmu sebelumnya!" Bill menatapnya lekat.

"Yah, memang..-" Jen seketika terdiam malu, saat Bill benar-benar menatapnya dengan begitu lekat.

"Ayo!" Bill langsung meraih tangan Jen. Namun ketika melalui para pegawai, keduanya terlihat biasa.

"Nona Jannet benar-benar beruntung memiliki saudara yang sangat pengertian juga tampan bergelimang harta" bisik para pegawai saat melihat betapa karibnya Jen bersama Bill. Walau sesungguhnya Bill bukanlah saudaranya.

***

"Wau... sangat sejuk.." ujar Jen saat menikmati danau indah yang kini tempat dirinya bersama Bill.

"Kau suka?" ujar Bill sembari mendekati Jen dan merangkul Jen. Wajah Jen seketika merona dan terasa panas.

 Wajah Jen seketika merona dan terasa panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang