Part 21: Masa kelam terpahitku

2.6K 68 4
                                    

Sudah cukup lama Jen tidak bertemu dengan Heron. Kini setelah sekian lama, keduanya pun saling mengutarakan luapan hati masing-masing. Walau pun Jen sebenarnya masih belum terlalu yakin dengan perasaannya sendiri.

~ ~ ~

Mansion kediaman Heruon Danish family”

Heron pulang dengan rasa bahagia penuh. Tatkala Jen seakan menyambut perasaannya, setelah sekian lama. Ia terus saja tersenyum dan segera memasuki mansion megah kediaman dirinya bersama sang nenek, juga Mr. Vestus.

Baru saja ia melangkah dari pintu utama, sebuah aura lain seakan terasa begitu mencekam. Heron mengepal kedua tangannya, dan mempercepat langkahnya.

“Ohh hei Heron!” seru seorang pria bersama seorang wanita yang kini duduk di ruang keluarga Danish.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tukas Heron dengan tatapan tidak senang.

Seorang wanita berjalan ke arahnya dengan tersenyum miring. “Heron anakku, apakah kau benar-benar mencoba untuk melupakan keluargamu” tukas sang wanita yang mengenakan pakaian serba hitam.

“Kami hanya ingin mengunjungimu Heron. Apakah salah jika ayah dan ibu kemari?” tukas seorang pria yang juga berpakaian serba hitam.

Hmm.. Heron tersenyum miring, sembari menyisikan lengan kemejanya. “Setelah sekian lama menghilang, dan kini baru berniat mengunjungiku. Apakah kalian pikir aku senang!” teriak Heron, membuat satu lampu hiasan dinding seketika pecah.

Di sana juga ada Vestus, yang merupakan anak dari saudara laki-laki ayah Heron.

“Vestus!” panggil si wanita yang merupakan ibu dari Heron.

“Yah, bibi” jawab Vestus, berjalan ke  arah ayah dan ibu Heron.

Mr. Clawie Danish / ibu dari Heruon


Mr. Wornerd Danish/ ayah dari Heruon

“Kau sudah tumbuh besar dan juga tampan” puji Mrs. Clawie/ Claw. Vestus hanya tersenyum sembari menunduk sebagai tanda hormatnya.

“Terima kasih nyonya, tuan” jawab Vestus dengan hati-hati. Karena Mr. Wornerd dan Mrs. Clawie ialah keturunan asli manusia serigala/ werewolf. Sehingga para kaum keturunan manusia serigala sangat menghormati mereka, kecuali bagi Heron.

“Heron..—“

“Pergi dari mansionku!” usirnya. Heron bahkan enggan untuk menatap ke  arah kedua orang tua kandungnya.

“Heron, kau adalah anak ayah dan ibu. Di dalam tubuhmu mengalir darah pembunuh, jadi jangan pernah lupakan itu!” tukas Mr. Wornerd, lalu melangkah pergi dari hadapan Heron.

Hargghkk… erang Heron, sembari meninju dinding. Ia terlihat begitu marah dan sangat ingin melampiaskan rasa geramnya.

Duduk sembari memijat-mijat kepalanya. Rasanya begitu pening, dan ada sesuatu yang harus ia lepaskan.

“Paman!” panggil Vestus dari balik pintu kamar pribadi Heron. Heron pun memutar kursi santainya, dengan sorot mata yang memerah menahan amarah.

“Apakah mereka sudah pergi?” tanya Heron sembari beranjak dari kursi santainya.

“Ia paman.  Tuan dan nyonya sudah pergi bersama para pengawalnya” tukas Vestus sembari duduk di sofa yang terdapat di dalam kamar pribadi Heron.

“Aku muak dengan omong kosong mereka. Bagaimana mungkin mereka bisa kemari!” keluh Heron dengan mengepal kedua tangannya.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang