Part 8: Ternyata, bukan aku!

5K 147 1
                                    

Jannet menjalani kehidupannya dengan terus bekerja dan seakan membalas budi atas kebaikan keluarga Aharon terhadapnya. Setelah kelulusan kuliahnya, Jannet fokus bekerja di salah satu perusahaan keluarga Aharon.

~ ~ ~

Perusahaan xx

“Apakah pekerjaanmu sudah selesai?” ujar Bill tepat di samping Jen.

Ahhk.. “Kak Bill” ucap Jen dengan canggung. Karena Bill berada tepat di sampingnya dengan tangan bertumpu pada sisi meja kerjanya.

“Jika pekerjaanmu sudah selesai, kita akan makan malam bersama” ujar Bill dengan senyuman khasnya.

Emh.. “Yah, baik kak..” ucap Jen dengan wajah merona. Bagaimana tidak merona, Bill adalah sosok pria idaman para wanita. Jen salah satu wanita yang mengagumi Bill dalam diam.

Selama beberapa tahun, Bill terus menjadi role model bagi Jen. Jen banyak belajar hal-hal baru dan wawasan dari Bill. Bill sungguh lihai membuat Jen tersipu malu. Namun hingga saat ini, Bill belum memberikan tanda-tanda yang pasti bagi Jen.

>>

Berdiri di depan dengan wajah yang tak henti-hentinya menebar senyuman pada seluruh rekan kerja mau pun bagian keamanan kantor. Yah, Jen sedang menunggu Bill untuk menjemputnya.

Tittt tittt…. bunyi klakson mobil mewah milik Bill. “Hei!” seru Bill sambil melambaikan tangannya pada Jen.

“Apakah kakak tidak terburu-buru?” tanya Jen sambil menatap ke  arah Bill yang sedang fokus menyetir.

“Tidak Jen. Maaf, sekarang aku tidak bisa terlalu sering datang ke rumah paman.”

Hm.. “Iya kak, kakak pasti sangat lelah dengan urusan kakak, bukan?”

Tsk…“Iya Jen, terkadang aku bingung dengan diriku. Apakah seluruh kehidupanku hanya untuk bekerja saja..” tukas Bill sambil memandangi Jen dengan wajah tersenyum.

***

Resto xx

Keduanya pun tiba di sebuah resto yang cukup mewah. Tentu saja itu bukanlah hal yang mahal bagi seorang Bill.

Duduk di area meja tengah. “Aku akan memesan makanan tambahan” ujar Bill lalu meninggalkan Jen.

Jen masih dalam posisi duduk dengan memainkan ponsel miliknya. “Permisi nona, ada titipan” tukas salah seorang pelayan, dengan membawa secarik kertas kecil.

Ia mulai membuka dan membaca apa yang telah tertulis di sana. “Apakah kau sangat menikmati makan malammu? sepertinya kau mulai melupakan apa yang telah aku katakan padamu beberapa tahun ini” your beloved.

Membaca pesan tersebut, Jen mulai resah. Ia sangat bingung dengan maksud dari surat tersebut. Mengapa perasaannya menjadi sedikit tidak tenang.

“Hei… mari makan” ujar Bill yang baru saja tiba. Dengan cepat, Jen langsung menyembunyikan secarik kertas tadi di dalam sakunya.

Sepanjang makan  malam bersama Bill, Jen tidak benar-benar menikmati. Memandangi sekelilingnya dengan begitu was-was. Siapa sebenarnya yang telah membuat perasaan Jen gundah.

***

Kediaman Aharon family

“Sepertinya malam  ini, Bill akan memberi kita semua kejutan” tukas Mr. Jim.

Jen terlihat begitu penasaran maksud dari perkataan Mr. Jim, hingga membuatnya berpikir keras.

“Jen, malam  ini kita akan kedatangan beberapa tamu undangan. Jadi, bersiap-siaplah dan berdandanlah  yang cantik” ujar Mr. Jim.

Mendengar bahwa Bill akan datang di undangan makan malam, Jen pun sangat antusias mempersiapkan segalanya.

Malam yang ditunggu-tunggu pun tiba.

Semua keluarga Aharon telah berkumpul di meja makan. Selang waktu beberapa menit kemudian, muncullah beberapa pria juga wanita.

“Selamat malam semua” sapa salah seorang pria.

“Ohh.. Heruon! kemarilah!” tukas Mr. Jim, membuat Jen terkejut hingga menggeserkan kursi di sampingnya. Pria tersebut pun langsung duduk di hadapan Jen. Yah, dia adalah Heruon. Si dosen mesumnya.

“Hallo paman, bibi dan semuanya!” seru Bill. Jen terlihat sangat bahagai, namun setelah menoleh.

Oh tidak. Bill bersama seorang wanita anggun. “Paman, ini kekasihku” ujar Bill, benar-benar membuat pikiran Jen seakan menjadi pecahan kaca.

Mereka pun duduk dan makan malam bersama. Raut wajah Jen terlihat tidak sebahagia awal jamuan makan.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang