Part 3: Pertemuan yang aneh

13.1K 218 2
                                    

Berawal dari ketidaksengajaan Jen melihat adegan panas sang dosennya bersama seorang mahasiswi cantik. Dari sejak itulah awal permulaan kehidupan Jen.

~ ~ ~

Kediaman Aharon family”

Mr. Jem dan Mam Neole, adalah orang tua yang sangat sibuk dengan segala urusan bisnis mereka. Meski begitu, mereka selalu memberika pendidikan yang baik bagi Zeon. Zeon terkadang sangat kesepian, sehingga dengan kehadiran Bill saudara sepupunya. Cukup membuat Zeon tidak lagi merasakan sepi saat di tinggal kedua orang tuanya.

Kini Jen pun ada di tengah keluarga Aharon. “Sebelum kalian berangkat, bawalah bekal ini” ujar Bill sambil meletakkan beberapa kotak makanan/ bekal.

Woo.. “Amazing! I like it” puji Zeon. Ia sangat suka dengan masakan Bill. Bill tak hanya tampan, ia juga pandai memasak.

“Apakah kakak seorang chef?” tanya Jen polos.

Bill tiba-tiba tertawa lepas. “Tidak Jen. Aku hanya suka memasak, karena saat di Amerika, aku tinggal di apartemenku sendiri. So, aku pun terbiasa dengan hal seperti ini” tukas Bill.

“Jen kau harus tahu! masakan kak Bill sangat lezat” tukas Zeon memuji saudaranya.

“Apakah kak Bill tidak akan terlambat bekerja?” ujar Jen sambil memasukan kotak makanannya ke dalam runsel.

Hmm.. Bill menggelengkan kepalanya. “Tidak Jen, aku sudah atur waktuku dengan tepat. Aku akan mengantarkan kalian ke kampus terlebih dahulu” ujar Bill sambil meraih jasnya.

“Apakah kak Bill seorang ibu” kekeh Zeon sambil merangkul Bill.

“Panggil saja aku ibu, jika kau ingin!” balas Bill dengan terkekeh.

Yah… “Kak Bill memang terbaik!” tukas Jen. Mereka pun bergegas menuju kampus/ Universitas ternama di Inggris.

Jen sangat piawai berbahasa Inggris. Oleh sebab itu, Jen berhasil mendapatkan beasiswanya. Tak sulit bagi Jen untuk berbaur dengan para mahasiswa mahasiswi di sana.

***

Universitas X

Kembali menjalani hari-hari sebagai seorang mahasiswi. Sebagai seorang kutu buku, Jen kerap kali berada di ruangan perpustakaan. Tak menghiraukan sekelilingnya, ia hanya fokus dengan dunianya sendiri.

--------

Karena harus menyelesaikan tugas kelompok, Jen pun terpaksa pulang lebih belakangan. Merapikan segala peralatan kelompoknya. Jen berjalan menuju sebuah ruangan gudang, tanpa sengaja menubruk seorang wanita.

Bhukkh… “Hei! kalau jalan pakai mata!” tukas si wanita.

“Maaf kak, aku tidak sengaja” ucap Jen sambil menatap wajah si wanita yang telah ia tubruk. Ternyata wanita itu ialah kekasih gelap si dosen tampannya.

“Yah, minggir!” tukas si wanita sambil merapikan kancing baju miliknya. Jen pun melanjutkan langkahnya.

“Ehemm!” ujar seseorang dari balik lemari yang berada di ruangan penyimpanan tersebut.

Ketika Jen memandang ke  arah asal suara. Seorang pria sedang bersandar dan merapikan dasi miliknya.

Sial! pria itu adalah dosennya, Heruon. Berarti wanita tadi baru saja selesai bertemu dengan si dosen dan sama-sama sedang merapikan pakaian mereka. Jen mulai memikirkan sesuatu yang nakal di benaknya.

“Mengapa setiap aku melakukan kegiatanku, kau selalu hadir secara tiba-tiba. Apakah ini pertanda bahwa kita jodoh!” tukas Heruon sambil melangkah ke  arah Jen.

Jen mundur perlahan, namun ia terhenti di sebuah sisi lemari. Heruon seketika mendekatinya, dan tiba-tiba terdengar suara seseorang dari arah luar.

Ia mulai panic. Panik jika orang melihat dirinya sedang berdua dengan dosennya di ruangan nan sepi. Jen terlihat gelisah sambil mendekap sebuah wadah yang berisi peralatan kelompoknya.

Terdengar suara tawa semakin dekat dan membuka pintu. Heruon menatap lekat wajah panic Jen. Kemudian meraih pinggang Jen menuju sisi ruangan nan cukup gelap.

***

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang