Part 9: Werewolf

4.9K 136 1
                                    

Saat mengetahui bahwa Bill akan datang berkunjung dan membawa hal istimewa. Jen sangat tidak sabar, bahkan sempat beranggapan bahwa Bill akan memberinya sebuah kepastian. Namun kenyataan justru berbanding terbalik.

~ ~ ~

Sungguh sebuah kenyataan yang cukup mengejutkan bagi Jen. Ini adalah hal yang sangat sulit untuk ia terima.

Heruon terus menatap lekat ke arah Jen. Tersenyum, seakan Heruon sudah dapat membaca apa yang sedang terjadi.

“Bill! kapan rencana baik kalian?” ujar Mr. Jim, yang membuat semua mata tertuju pada Bill.

Bill tersenyum sambil menyentuh punggung tangan sang kekasih. “Mungkin akhir tahun ini paman” tukas Bill. Jen semakin enggan untuk menguyah makanannya.

Ohh.. “Bagus sekali.. semoga Jannet juga menyusul” ujar Mr. Jim, Jen hanya tersenyum. Sementara Heruon masih terus menatap Jen dengan tersenyum miring.

“Mr. Heruon! kapan akan menyusul langkah kak Bill?” tukas Zeon dengan nada menggoda.

Tsk… “Tentu saja secepatnya, dan saat ini aku bahkan sedang memperhatikan dan meyakinkan calon istriku” tukas Heruon sambil menatap dan mengedipkan matanya pada Jen.

“Mengapa pria ini masih saja mesum..” batin Jen.

“Heru! bibi yakin calon istrimu adalah pilihan terbaik” tukas Mrs. Neole.

“Tentu saja  bibi. Wanita sudah lama kuinca, sejak aku masih menjadi dosen di Universitas A.” Heruon/ Heru kembali membuat Jen salah tingkah.

Makan malam pun usai. “Baiklah.. kalian bisa saling berbincang-bincang” ujar Mr. Jim.

>>

Huhh.. Jen mendengus kasar, lalu duduk di area kolam renang pribadi kediaman Aharon family.

“Apakah kau tidak merindukanku” tukas seseorang mambuat Jen berdiri dari kursi tempat ia sedang duduk.

Menatap ke  arah pria yang telah membuatnya tidak senang, tentu saja itu ialah Heru. “Kemana?” Heru menggenggam tangan Jen, saat Jen hendak beranjak pergi.

“Lepaskan!” tukas Jen dengan menatap kesal wajah Heru.

“sadarlah! Bill akan segera menikah, jadi jangan banyak berharap padanya” tukas Heru sambil menarik tangan Jen ke sisi kolam.

“Apa yang anda tahu! lebih baik diam jika hanya bicara omong kosong!” Jen mendorong tubub Heru darinya.

“Hei… aku bahkan bisa lebih baik dari Bill!” ucap Heru sambil mendekati wajah Jen dan membelainya.

Cih…“dasar mesum!” tukas Jen dengan membalas tatapan mata Heru.

Tsk… “Kau sudah mulai berani baby..” Heru langsung mendiamkan Jen dengan serangan kejutannya.

Jen berusaha mendorong tubuh Heru darinya dan terus memukul. Namun Heru mencengkram kedua tangannya sambil menikmati kecupan keduanya.

Akhirnya Jen mulai lemah gemulai, dan seakan menikmati kecupan Heru, si dosen mesumnya.

Hhh hhh… jantung Jen berdegup kencang dan menggosok bibir basahnya dengan punggung tangannya.

“Bibirmu sangat manis baby” ujar Heru, membuat Jen merona karenanya.

“Ka—uu…” Jen sudah menaikan tangannya hendak memukul mulut yang telah membuatnya kesal.

Huh.. ia mendengus dan pergi dari hadapan Heru. “Mengapa pria itu sangat suka berbuat sesuka hati..” keluh batin Jen.

***

Kediaman Danish family

Heru terus tersenyum, tatkala mengingat tingkah menggemaskan Jen. “My baby, kau hanya milikku. Aku akan membuatmu jatuh cinta hingga tak sanggup jauh dariku” gumam Heru dengan seringai senyuman nakalnya.

“Heru! kapan kau akan membawa gadis itu kemari?” ujar seorang wanita paru baya sambil berdiri di depan pintu kamar Heru.

“Nenek. Gadisku terlalu pemarah, jadi aku harus menjinakkannya terlebih dahulu” tukas Heru sambil membelai wajah  sang neneknya.

“Heru, kau jangan keterlaluan. Hentikan sifat petualangmu.”

“Tidak nek. Aku sangat mencintai gadis pemarahku.” Heru meyakinkan sang nenek.

>>>

Bugh bugh bugh… suara dari kamar pribadi Heru.

“Heru! Heru! kendalikan dirimu sayang..” seru sang neneknya dari balik pintu.

“Nyonya tolong menjauhlah.. jika tidak, tuan akan menyakiti nyonya!” tukas seorang pelayan sambil membawa kantung yang berisi darah segar.

Sang nenek enggan untuk mendengarkan ucapan sang pelayan. Saat membuka pintu, terlihat seekor serigala buas sedang menatap tajam ke  arah pintu.

“Heru… jangan begini…” lirih sang nenek dan jatuh terhuyung.

***

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang