Setelah melakukan hubungan intim, Heron merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Heron tidak berniat untuk merusak seorang gadis, namun mengapa ia bisa goyah secepat ini.
~ ~ ~
"Apa yang telah kulakuan" sesal Heron kala itu.
"Mengapa sayang, bukankah bagus jika kita akan memiliki seorang bayi?" ujar Carisya sembari menggelayut manja pada Heron.
"Tapi aku belum menikahimu, sayang?" sesal Heron. Ia tidak berniat bertindak jauh, namun kali ini ia sudah melangkah di luar batar wajarnya.
Sejak malam itu, Carisya tak lagi terlihat bahkan terkesan menghindari pertemuan dengan Heron. Heron terus berupaya mencari keberadaan gadisnya, namun ia tak juga menemukannya.
Ia bahkan tak tahu apa yang telah Carisya alami kini, Carisya benar-benar menghilang tanpa jejak. Hingga suatu saat datanglah surat khusus dikirimkan dari Carisya, gadisnya.
"Sayang, aku merindukanmu. Tapi untuk saat ini lebih baik kita tidak saling bertemu satu sama lain, aku pasti kembali untukmu. Namun jika kau lelah menantiku, silakan carilah wanita yang bisa membahagiakanmu. By Carisya."
Setelah membaca sepucuk surat singkat itu, Heron langsung menyoyakkannya.
Arghkk... erangnya, dan di sana Heron mulai menangis meratapi kepergian kekasih tercintanya. Carisya pergi hanya dengan sepucuk surat dan tak ada lagi kabar berita mau pun surat lagi. Mencari dan terus menunggu ternyata hanya membuang-buang waktu saja.
Heron sudah mulai lelah dalam penantiannya, dan memilih untuk melanjutkan hidup barunya. ia pun menjadi seorang dosen, dan sangat popular di kalangan para gadis-gadis juga dosen-dosen wanita.
***
"Baby, aku mengaku salah.. aku sudah salah sangat salah..—" lirih Heron sembari mendekap Jen.
Arghhkk... jerit Jen dengan isak tangisnya. "Cukup! cukup.." isak Jen..
"Baby, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.. kumohon, aku ingin memperbaiki semuanya.." pinta Heron dengan wajah penuh penyesalan. Sementara Jen enggan untuk menatap ke arahnya, dan masih terus terisak.
"Apa kau tidak berpikir bagaimana hancurnya aku, tuan.." teriak Jen.
"Baby, kumohon.." Heron memeluk paksa Jen dan mengecup paksa bibir Jen. Jen yang awalnya menolak, kini mulai melemah. Dalam kecupan itu pun Jen masih saja terisak pilu.
Setelah beberapa saat kemudian...
"Aku mencari waktu yang tepat untuk menemuimu. Aku tidak bisa menyakiti wanita yang sangat kucintai, dan Carisya tiba-tiba hadir kembali. Aku sangat terkejut,"
"Bukankah Carisya cinta pertamamu tuan! mengapa tidak mencoba perbaiki hubungan kalian" ucap Jen dengan wajah dan tatapan datarnya.
"Tapi kami hanya masa lalu, baby. Bahkan saat itu anak yang sempat berada dalam kandungannya sudah menjadi korban"
"Korban! apa maksudmu tuan!" pekik Jen dan menatap lekat Heron.
"Akan kuceritakan, tapi untuk saat ini apakah kau mau menerimaku kembali!" Heron menyentuh wajah Jen dengan kedua tangannya.
"Tidak semudah itu, beri aku waktu untuk memikirkannya" tukas Jen dan berpaling dari hadapan Heron.
Sangat wajar jika Jen masih merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi. Namun semua hanyalah kisah kelam masa lalu Heron. Setiap orang tentu memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Kali ini Heron memiliki masa lalu yang cukup kelam, bahkan kenyataan bahwa dirinya sempat memiliki calon bayi. Tentu saja Jen sult menerimanya, dan masa lalu tinggal masa lalu.
Sekarang tergantung pada pilihan Jen, apakah Jen akan tetap kokoh dengan pendiriannya untuk tidak kembali dengan cinta lamanya. Ataukah sebaliknya, Jen mau berbesar hati menerima kenyataan akan masa lalu kelam Heron.
***
Pertemuan tak terduga antara Jen dengan tuan mesumnya sungguh tak pernah terbayangkan oleh Jen. Heron pun sudah menjelaskan semua kisah yang sebenarnya, dan sangat berharap Jen akan kembali membuka hati baginya.
Sepanjang hari Jen terlihat tidak baik, wajahnya terlihat begitu lesu tak bersemangat seperti biasanya.
"Jen, mengapa wajahmu muram begini?" ujar Cerryl sembari menusuk pipi Jen menggunakan jari telunjuknya.
"Aku cukup kelelahan Cerr, aku ingin istrahar total" balas Jen sembari mearih tasnya hendak pergi dari hadapan Cerryl.
"Jen!" seru Cerryl.
"Yah Cerr!" jawab Jen dan menghentikan langkahnya.
"Rezo akan segera datang kemari, bertahanlah sebentar saja,"
Jen berbalik dan mengernyitkan dahinya. "Seja kapan kau memanggil Rezo kemari?" ujar Jen heran.
Cerryl pun tersenyum seolah sedang merahasiakan sesuatu dari Jen. "Jen sudah saatnya kau putuskan untuk bersama pria yang lebih baik lagi."
"Cerr! kau tidak bisa seenaknya membuat acara pertemuan! aku sangat lelah, aku butuh istrahat.." keluh Jen dengan wajah yang mulai kesal.
"Kau marah padaku, Jen? aku hanya ingin kau bahagia!" Cerryl berjalan mendekati Jen.
"Kebahagiaanku, cukup aku yang tahu. Kau urus saja usrusanmu sendiri!" tukas Jen lalu pergi begitu saja.
Sepertinya, suasana hati Jen sedang tidak baik hari ini. Begitu banyak beban pikiran yang harus ia tanggung. Dimulai saat pertemuan tak terduganya bersama Heron, semua membuat Jen berpikir keras.
Jen berada dalam keadaan yang bimbang. Bimbang antara harus memutuskan untuk melepaskan Heron selamanya, atau bersedia membuka kembali pintu hatinya.
Akankah Jen bisa memantafkan pilihan hatinya?
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]
Romance21+Mature🔥 "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish...