Part 5: Kecupan yang salah

9.9K 179 0
                                    


Jen yang kala itu sedang berdiri memandangi seorang pria bermain gitar. Ah, sungguh nada yang begitu indah untuk didengar. Bill meminta Jen untuk duduk di samping dirinya yang sedang begitu asyik memainkan nada irama gitar acoustic miliknya.

~ ~ ~

Duduk di samping Bill, sambil mendengar nada-nada indah yang Bill mainkan. Bill memetik gitar miliknya sembari tersenyum lembut pada Jen.

"Apakah kakak begitu cepat pulang kerja?" tanya Jen sembari fokus dengan petikan jari-jari Bill.

"Hari ini aku hanya mengawasi pegawaiku di cabang, dan aku bisa langsung pulang."

Jen begitu fokus dengan permainan gitar Bill. "Apakah kau ingin belajar?" ujar Bill sambil menyodorkan gitar miliknya pada Jen.

Keduanya begitu asyik memainkan gitar acustic milik Bill. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul. 18.45.

***

"Café X"

Jen memilih untuk bersantai di sebuah café, sebagai tempat yang tenang untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Tepat di sampingnya, sepasang muda-mudi sedang asyik bercengkrama. Saling tertawa bahkan sling membalai. "Huh! dasar pasangan tidak tahu tempat!" batin Jen.

Namun suara itu terdengar begitu familiar. Akhirnya Jen menoleh ke sampingnya. "Oh God! itukan kekasih Mr. Heruon!" batin Jen. Kedua pasangan yang dilanda kasmaran itu saling berpelukan, seakan dunia hanya milik mereka berdua saja.

Jen pun mengabaikannya, karena itu bukanlah urusannya. Sesaat sebelum Jen pergi dari café tersebut, muncul seorang pria melangkah menuju café tempatnya kini berada. Pria tersebut menatapnya sekilas dan melewatinya begitu saja.

Jen menoleh ke  dalam café dan melihat pria tersebut sedang memergoki kekasihnya yang sedang berselingkuh. Yah, pria itu adalah Heruon.

Selang beberapa minggu kemudian. Terdengar rumor yang cukup menghebohkan universitas tempat Jen kini menempuh pendidikan.

"Apakah kau tahu bagaimana tidak tahu malunya dia!" riuh para mahasiswi yang sedang bersogip. Terdengar rumor bahwa Sopia, kekasih Heruon dikeluarkan dari kampus. Ia hamil diluar nikah dan tertangkap oleh seorang teman, saat ia hendak melakukan tidakan aborsi.

Jen hanya duduk dengan rasa berkecamuk di kepalanya. "Apakah Sopie hamil karena
ulah dosen tersebut!"  itulah pertanyaan berulang kali memenuhi kepala Jen.

Jen berjalan  menysuri lorong kampus. Di sana ia melihat Heruon sedang melakukan panggilan dengan seseorang. Heruon terlihat begitu gusar juga marah. Ah, sudahlah! lagi pula itu bukanlah urusan Jen.

***

"Kediaman Aharon family"

Semua keluarga sedang berkumpul di satu meja makan yang cukup panjang dan lebar.

"Bill! paman ingin kau mengajari Jen untuk mulai bekerja di kantormu" tukas Mr. Jim disela makan malam kala itu.

Ahh.. "Yah, baiklah paman." Jawab Bill secara cepat.

"Jannet!" panggil Mr. Jim.

"Yah tuan" jawab Jaes sambil menghentikan makannya.

"Mulai besok kau akan mengambil kuliah eksekutif malam. Karena dari pagi hingga sore kau akan mulai bekerja bersama Bill." Tukas Mr. Jim.

"Baik tuan Jim" jawab Jen sembari menganggukkan kepalanya.

"Jangan panggil aku dan istriku dengan sebutan itu. Panggil kami paman dan bibi saja" tukas Mr. Jim dengan tersenyum pada Jen, begitu pun Mrs. Neole.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang