Part 11: Kau milikku baby, camkam itu!

7.8K 119 1
                                    

Jannet sangat mengantuk dan ingin segera melepaskan segala kepenatannya dengan beristirahat sejenak dari segala kelelahannya.

~ ~ ~

Ahkk.. lenguh Jen saat sesuatu menyentuh permukaan perutnya. “Tu-an..” ucap Jen dengan mata membelalak.

Hmm… “Mengapa tidak menungguku baby?” ujar sosok yang kini berada di atas tubuh Jen, sambil membelai wajahnya.

“Tuan Heron, tolong jangan begini!” pekik Jen, sambil mencoba mendorong tubuh Heron dari atas tubuhnya.

Heron pun mulai gemas dengan tingkah Jen. “Baby, kau milikku! camkan itu” peringat Heron sambil terus mengecup area leher Jen.

“Kau keterlaluan! dasar mesum! lepaskan!” pekik Jen, sembari terus berusaha untuk terlepas dari Heron. Namun Heron justru semakin senang menggerayanginya.

“Mengapa begitu galak baby” ucap Heron dengan seringai senyuman sensualnya.

“Dasar mesum!” umpat Jen kesal. Heron semakin tertawa lepas karenanya.

“Jangan pernah dekat dengan pria lain! atau aku akan mencabik-cabiknya!” peringat Heron. Seketika itu, Jen terlihat sedikit takut. Jujur saja, Jen cukup takut dengan pria mesum nan misterius ini.

“Apa hakmu mengaturku tuan!” tukas Jen dengan wajah kesalnya.

“Karena kau milikku baby. Apakah kurang jelas, perlu aku berbisik” ucap Heron sambil mengendus daun telinga Jen. Jen semakin bergidik geli.

“Ja-jangan tuan kumohon..” ucap Jen dengan wajah memelas.

“Kau sangat manis, baby” Heron langsung mencumbu Jen dengan cukup ganas. Deru napas Jen semakin tak beraturan lagi.

Tangan kekar Heron terus saja menggerayangi Jen. Ia meremas dadan Jen dan mengecupnya gemas.

Mengapa Heron sangat lihai membuat Jen kesal namun merasa nikmat karena ulah mesumnya itu.

***

“Ohh tuan Heron, duduklah” ujar Mr. Jim sambil mempersilakan Heron duduk di sebuah sofa yang terletak di ruang tamu kediaman Aharon family.

“Maaf, jika kunjunganku mengganggu” ujar Heron sambil menyeruput kopi yang disajikan oleh asisten rumah.

“Tentu saja tidak tuan Heron. Ada apa gerangan hal, yang membuat tuan datang berkunjung?” ujar Mr. Jim dengan sikapnya yang sangat welcome pada setiap orang.

“Aku ingin bertemu dengan nona Jannet” ucap Heron, cukup membuar Mr. Jim terkejut.

Woww… “apakah Jannet, anakku telah membuatmu terpesona tuan..” ujar Mr. Jim dengan memelankan suaranya, sambil terkekeh.

Tsk… “Mr. Jim, anda memang sangat pandai menerka” kekeh Heron.

“Jannet adalah seorang gadis yang sangat baik, aku berharap dia mendapatkan calon suami yang tepat” tukas Mr. Jim dengan senyuman sendunya.

“tentu saja, aku akan selalu melindunginya” ujar Heron dengan yakin.

Hmm… “dia yatim piatu” tukas Mr. Jim, Heron cukup terkejut mendengar ucapan Mr. Jim.

Beberapa saat kemudian….

Jen pun muncul menuju ruang tamu.

“Jannet, temanilah tuan Heron di sini. Paman akan pergi ke perusahaan A” ujar Mr. Jim lalu pergi meninggalkan Jen bersama Heron.

>>

Heron menyeruput kopinya dan melirik ke  arah Jen. Matanya menjelajah dari ujung kaki hingga ujung rambut Jen. Sungguh tatapan yang tidak nyaman bagi Jen.

“Apa yang kau ingin bicarakan denganku?” tukas Jen membuat Heron semakin menatapnya dengan begitu lekat.

“Mengapa tidak membalas pesanku?” ujar Heron sambil bergeser ke samping Jen.

Jen menjauhkan dirinya dari Heron. Jen terlihat tidak senang dengan sikap Heron. “Jika tidak ada yang penting, maka aku akan pergi” ujar Jen yang hendak beranjak. Namun Heron langsung menyambar bibirnya dengan begitu rakus.

“Kau keterlaluan tuan!” bentak Jen kesal. Bagaimana bisa Heron berbuat demikian padanya, tentu saja Jen sangat marah.

“Aku sangat rindu padamu baby” ujar Heron sambil mendekap erat Jen.

“Lepaskan! orang-orang akan melihat kita!” pekik Jen.

Heron sontak tertawa lepas “Baby, bukankah asisten rumah sedang cuti hingga esok hari. Tidak bisakah kau mencari alasan yang tepat” kekeh Heron sambil mengacak gemas rambut Jen.

Sejak masa kuliah, Heron memang tidak habis-habisnya berbuat hal-hal mesum pada Jen.

***

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang