52. Kenangan pahit

573 18 4
                                    


Kenyataan tentang keadaan rumah tangga Heron bersama Zharen memang tidak disangka-sangka. Namun, bukan berarti Jeron bisa bebas mendakati Jen. Karena Zharen sudah mulai semakin mencintai Heron, terlebih lagi saat ini Zharen sedang mengandung calon bayi meskipun bukan anak dari Heron.

~ ~ ~

Perusahaan Cabang S

Riuh suara diluar ruangan terdengar begitu bising hingga ke dalam ruangan kerja milik Jen.
”Mengapa begitu berisik, apa yang terjadi diluar sana,” ucap Jen yang mulai terusik oleh suara-suara diluar ruangannya.

Jen pun keluar dan mencoba melihat apa yang terjadi diluar.

”Kyakk... Tampan sekali saudara lelakinya pak direktur Heron.” Ucap para pegawai wanita sembari memuja pria yang saat itu terlihat tersenyum menghadap ke arah para pegawai.

”Tuan  Vestus..” ucap Jen pelan.

Pria yang saat itu dipuja-puja para pegawai wanita, ialah Vestus.

”Selamat siang semuanya, mulai hari ini tuan Vestuslah yang akan menggantikan posisi ditektur utama. Karena tuan Heron harus menemani istrinya dalam proses persalinan bayi mereka.” Ucap Mr. Tyson.

Jen terdiam sejenak, dan bingung harus melakukan dan berkata apa lagi. Karena pada akhirnya anak itupun lahir.

”Mohon kerjasamanya, karena tuan Heron sudah kembali ke kota A.” Ucap Vestus, dan memandang ke arah Jen. Jen pun kembali ke ruangan miliknya, perasaannya begitu kacau balau.

Drrrtttt.... Getar ponsel milik Jen, ketika membuka isi pesan, wajah Jen menjadi kian sendu.

”Anakku telah lahir dengan normal. Seorang gadis kecil mungil, dan aku tidak bisa membiarkannya tanpa kasih sayang seorang ayah. Jadi, aku putuskan untuk memperbaiki keadaan rumah tanggaku. Kuharap, kau bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi.” Mr. X

Jen menutup mulut menggunakan telapak tangan miliknya. Napas Jen terasa sangat sesak.

”Apakah semua berakhir... jadi, sampai disini saja kisah ini...” isak Jen. Menatap ke arah jendela ruangannya.

Pesan dari Heron telah menjawab semua pertanyaan yang kini tersimpan rapi dihati dan perasaan Jen.

Dari balik tirai transparan, Vestus melihat keadaan Jen. Vestus tahu, Jen sangat terluka akan keputusan Heron kali ini. Mungkinkah, kali ini Heron bersungguh-sungguh.

•••

Hari lepas hari Jen lalui tanpa ada lagi kabar berita dari pria tercintanya.  Bahkan kabar terakhir yang ia terima ialah, Heron sedang melakukan liburan ke luar negeri bersama keluarga kecilnya.

Setelah beberapa tahun kemudian...

Jen masih saja betah dengan kesendiriannya. Berkali-kali dan bahkan tak terhitung banyaknya pria yang mencoba mendekati Jen. Namun, Jen tidak bergeming dengan pendiriannya.

Hingga suatu saat...

***

Hotel S

Saat itu adalah ulang tahun perusahaan Cabang S yang ke-4 tahun.

Jen sedang asyiknya berbincang bersama para klien perusahaan.

Bugh

Sesuatu menimpa lutut Jen. Saat Jen melihat ke bawah, sebuah bola menggelinding ke arahnya.

Baru saja Jen hendak meraih bola tersebut, seorang anak gadis kecil berlari ke arahnya.

”Bibi, apakah bibi ingin bermain denganku?” ucap si gadis kecil dengan wajah gemasnya.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang