Part 37: Cemburu & gairah cinta

2.7K 46 3
                                    

Heron akhirnya mengetahui, bagaimana perasaan Vestus pada Jannet sebenarnya. Sungguh sesuatu yang tak dapat ia duga, jika Vestus sudah mencintai Jannet wanita tercintanya.

~ ~ ~

“Aku sangat merindukan kehidupan bebasku dulu, tuan” ucap Jen sembari bersadar di dada kukuh milik Heron. Sementara Heron pun membelai lembut rambut Jen, sambil sesekali menghirup wanginya aroma tubuh Jen.

“Bersabarlah baby, aku akan mengusahakan yang terbaik untuk kita” tukas Heron menenangkan segala kegundahan hati Jen.

Ingin rasanya Heron membawa Jen keluar dari dalam kastil milik keluarga Vestus, setelah ia mengetahui bagaimana sesungguhnya perasaan Vestus pada Jen.
Akan tetapi, Heron tidak ingin menggunakan pemikiran egoisnya. Hanya karena merasa terusik lalu tanpa pikir panjang membawa Jen ke tempat yang jauh lebih berbahaya. Heron tak ingin membuat nyawa Jen terancam untuk yang kesekian kalinya.

Demi keamanan Jen, Heron rela mengesampingkan perasaan cemburunya pada Vestus. Karena pilihan untuk bernaung di kastil itu adalah idenya sendiri. Segala kemungkinan terjadi pun memang diluar perdiksi, dan Heron pun tidak semerta-merta menyalahkan keberadaan Vestus.

***

“Kastil Vestus family”

Vestus memandangi Jen yang sedang asyik dengan segala kesibukannya. Memandangi dari kaca jendela kastil kamar pribadinya, dan Jen terlihat jelas di sana bersama para pelayan kastil wanita.

Tersenyum dan tak bosan untuk terus memandangi wanita cantik milik sang pamannya. “Ada apa denganku..” gumam Vestus tersipu malu.

Tanpa sadar, Jen telah mendapati Vestus yang sedang memandanginya dari balik kaca jendela kamar. Jen melambaikan tangannya pada Vestus, Vestus sangat terkejut juga bercampur bahagia.

“Nona Jen, apakah sore ini kita akan membersihkan taman bunga di samping?” tanya salah seorang pelayan kastil.

“Tentu saja, aku ingin merawat tanaman sayuran sehingga kita tidak perlu lagi membeli ke kota,” ucap Jen riang. Karena letak kastil cukup jauh dari keramaian dan mereka berada di area pembangunnan zaman-zaman dahulu.

Tempat tersebut diyakini sebagai tempat aman bagi para kaum manusia serigala, dan akan selalu damai.

>>>

“Bibi Jen, apakah bibi ingin berkeliling di area desa ini?” tanya  Vestus, kala Jen sedang membereskan roti-roti panggang miliknya.

“Apakah tuan Vestus tidak sibuk?” jawab Jen sembari merapikan peralatan memasaknya.

Hmm.. Vestus menggeleng sambil tersenyum. “Karena jika bibi hanya berada di kastil ini, maka akan sangat membosankan, bukan?” bujuk Vestus.

Jen pun menyetujii ajakan dari Vestus tanpa ragu. Karena ia sangat yakin jika Vestus adalah pria yang baik dan sama seperti tuan Heron.

***

Jen terlihat bahagia saat pergi bersama Vestus, namun Jen tak akan pernah mengira jika semua perhatian Vestus adalah bentuk rasa sukanya.

“Bibi suka dengan makanan di daerah ini?” tanya Vestus sembari berjalan menyusuri area pedesaan yang sedang ramai.

“Yah, baru kali ini aku melihat suasana setenang ini, dan orang-orang di sini cukup bersahabat.”

“Bibi benar. Mereka adalah kaum manusia serigala yang seperuh hidupnya seperti manusia pada umumnya, dan hanya akan berubah jika terancam musuh.”

Ohh.. “Aku baru mengetahuinya tuan Vestus, dan tuan Vestus pun termasuk kaum yang seperti itu. Hanya akan berubah jika sedang terancam,” ujar Jen tersenyum lembut. Senyuman yang meluluhkan bagi Vestus.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang