56. Marry me

489 16 1
                                    

Jannet mendapati Mr. Tyson bersama seorang wanita cantik, tepatnya di area Pusat perbelanjaan. Saat Jannet sedang mencari beberapa item barang bersama manager mudanya, Sammie.

~ ~ ~

”Perusahaan Cabang S”

”Semua pegawai sekalian, mohon perhatiannya! Hari ini, owner perusahaan Cabang S akan datang berkunjung.” Ucap salah seorang asisten Mr. Tyson.

Mendengar hal itu, Jen hanya terdiam seakan tidak peduli akan semua yang menyangkut Mr. Tyson.

Vestus memperhatikan Jen yang terlihat tak peduli dengan pengumuman yang baru saja diumumkan.

Setelah menjelang sore hari, barulah Mr. Tyson tiba di perusahaan cabang S.

Suasana secara tiba-tiba sunyi, seakan-akan tak ada penghuni. ”Apa yang terjadi diluar sana?” ucap Jen penuh rasa penasaran.

”Nona Jen! Nona Jen!” Seru salah seorang pegawai dengan tergopoh menghadap ke arah Jen.

”Bicaralah perlahan, ada apa denganmu?” tukas Jen heran.

”Nona mohon untuk segera ikut bersamaku!” Ajaknya sembari manarik tangan Jen.

”Ada apa denganmu, hei!” Pekik Jen heran.

•••

Baru saja Jen tiba di sebuah aula utama, yang biasa digunakan sebagai tempat pertemuan berlangsung.

Semua pegawai berada di aula tersebut, berdiri menghadap Jen.

Ahkk... pekik Jen, saat seseorang meraih pergelangan tangannya dan meninggalkannya ditengah keramaian aula tersebut.

”Hei, apa yang kalian..---” ucapan Jen tertahan, tatkala melihat seorang pria melangkah ke arahnya.

”Will you marry me?” ucap Mr. Tyson yang melangkah ke arah Jen dengan posisi berlutut.

Berlutut dengan membawa kotak berwarna coklat, dengan cincin berlian sudah terlihat berlilau di sana.

”Tuan Tyson, anda...” ucap Jen dengan nada terbata.

”Jika kau menerima lamaranku, kenakaan cincin ini pada jari manismu, jika tidak... ambil dan lempar kotak ini ke lantai.” Tukas Mr. Tyson, dan masih berlutut, menunduk ke bawah. Menungguh respon terbaik dari Jen sore ini.

Seorang wanita berdiri di seberang tempat Mr. Tyson kini berlutut, wanita itu ialah wanita yang saat itu pergi bersama Mr. Tyson. Namun, nyatanya, wanita itu ialah saudara perempuan Mr. Tyson, anak dari sang pamannya.

Jen menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Hal ini sungguh diluar dugaan.

Apakah Mr. Tyson telah menyiapkannya sejak lama, tapi Jen sempat merasa hopeless akan kisah cintanya.

Perlahan-lahan, Jen meraih kotak tersebut.

Bug

Suara bantingan kotak cincin tersebut. Mr. Tyson sudah pasrah akan semua pilihan Jen. Dengan tersenyum, Mr. Tyson mendongak ke atas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat melihat ke arah Jen, Mr. Tyson sungguh tak menyangka.

Jen tersenyum ke arahnya, sembari memperlihatkan cincin berbentuk lambang cinta berhiaskan berlian sudah melingkar di jari manisnya.

”Yes, I want to be your wife” ucap Jen dengan air mata haru bahagianya.

Riuh tepuk tangan dan teriakan bahagia dari bahagianya mereka pun memenuhi aula utama tersebut.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang