55. Salah paham

387 19 0
                                    

Terjadi pertengkaran antara Jannet dengan Vestus. Semua berawal dari persoalan pekerjaan tambahan yang secara tiba-tiba Jannet terima dari sang direkturnya, Vestus. Disisi lain Jen bisa saja mencari pembelaan dari Mr. Tyson sebagai pemilik perusahaan. Namun, karena Jen ingin bersikap profesional. Hal itu ia usahakan untuk menyelesaikannya secara mandiri.

~ ~ ~

Akhirnya, Jen bertemu dengan keluarga besar  dari Mr. Tyson juga keluarga Juano. Kehadiran Jen sangat disambut baik oleh kedua belah pihak keluarganya. Tak peduli seperti apa latar belakang kelaurga Jen yang bukanlah dari kalangan bangsawan. Terlebih lagi, Jen hanyalah seorang yatim piatu.

Namun, hal itu tidak membuat keluarga Rhepen memandang rendah dirinya. Justru mereka semakin menyayangi Jen, layaknya calon keluarga terbaik bagi keluarga Rhepen.

”Malam ini sangat menyenangkan,” ucap Jen, saat Mr. Tyson menghantarkan kepulangannya ke mansion kediaman keluarga Juano.

Mr. Tyson tersenyum sembari berkata, ”akulah yang seharusnya berterima kasih. Karena, kau sudah bersedia menemaniku dan berkenalan dengan keluargaku,” ucap Mr. Tyson.

”Anda terlalu baik padaku, yang hanyalah sebagai bawahan. Jujur, aku tidak dapat membalas semua budi anda, tuan Tyson." Ucap Jen dengan raut wajah sendunya.

”Bisa membuat kau tersenyum, sudah cukup melegakanku. Aku hanya ingin, tuan muda Rezo merasa bahagia di alam sana.” Ucap Mr. Tyson dan membuat Jen tersadar, jika semua hanyalah demi Rezo.

”Oh.. anda tidak perlu cemas. Tidak perlu melakukan hal banyak padaku, hanya karena pesan dari Rezo. Semua sudah anda laksanakan, bukan?” balas Jen dengan nada terbata.

Kali ini Jen menyadari bahwa, semua kebaikan maupun kepeduliaan Mr. Tyson hanya karena Jen sahabat baik dari Rezo.

”Aku hanya melakukan yang terbaik bagi tuan muda Rezo,” ucap Mr. Tyson.

Jen tersenyum sendu, seakan-akan pernyataan dari Mr. Tyson mengecewakan harapannya. Harapan seperti apa itu, Jen sendiripun belum mengetahui secara jelas.

Yah, harapan akan semua perhatian, kepeduliaan dari Mr. Tyson selama ini. Namum, semua hanyalah karena balas budi pada Rezo. Cukup menyesakkan bagi Jen, Jen sudah sempat salah tanggap akan semua itu.

Namun, keberanan sebenarnya tentang perasan Mr. Tyson, hanya Mr. Tysonlah yang mengetahuinya. Karena Rezo adalah rekan baiknya, bahkan sejak kecil mereka selalu bersama. Hal itulah yang membuat Mr. Tyson belum yakin akan perasaannya.

***

Mansion kediaman Juano family”

”Ternyata aku terlalu banyak berpikir. Apa yang kuharapkan...” ucap Jen dikala kesendiriannya di dalam kamar pribadinya.

Setelah apa yang ia dengarkan dari Mr. Tyson, Jen mulai menyadari kebenaran yang sebenarnya akan hubungannya bersama Mr. Tyson.

Meraih ponsel miliknya, ”besok aku akan pergi ke kedai. Aku akan mengambil cuti untuk mengurus usahaku..--” Ucap Jen pada salah seorang kepercayaannya yang kini mengurus kedai Juano.

Kedai Kopi Juano, kini bukanlah kedai biasa. Namun, begitu banyak perubahan dari segi dekorasi dan lainnya.

”Selamat siang, tuan Tyson. Siang ini aku akan pergi ke usaha kedai Juano, apakah tuan ingin pergi untuk melihat?” tulis Jen melalui pesan singkatnya.

Drrttt... Satu pesan belum dibaca...

Maaf, Nona Jen. Aku akan ada kesibukan lain hari ini. Mungkin, dilain waktu saja.” Mr. Tyson.

Hmm.. mengehela napas sejenak. ”Mungkin, sudah tidak seperti dulu lagi,” ucap Jen. Lalu bergegas pergi ke kedai usaha yang kini ia kelola.

”Paman, tolong antarkan aku ke kedai. Mungkin, aku akan menginap selama beberapa hari disana.” Ucap Jen pada sang supir pribadinya.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang