Sungguh kisah perjalanan hidup yang tidak mudah bagi Jannet, hingga akhirnya menemukan titik kebahagiaannya sendiri. Bahagia bersama pria yang tidak pernah terpikirkan olehnya, dan semua hadir bagai hembusan angin.
~ ~ ~
”Perusahaan cabang C”
”Tanpa terasa, waktu begitu cepat berlalu,” batin Jen. Kala teringat semua hal yang terjadi.
Tiba saatnya bagi Jen untuk menyelesaikan kontrak kerjanya, sebagai seorang sekretaris direktur utama.
Drrttt...
”Selamat siang Nonaku! Aku sudah berada di loby utama, jika kau sudah selesai, segeralah kemari.” My Beloved Mister.
Seketika itu pula, Jen tak mampu menahan rasa bahagianya. Karena, dihari terakhirnya menjadi seorang sekretaris direktur, ia juga akan segera menjadi Nyonya Tyson.
”Selamat siang semuanya! Terima kasih atas kerjasamanya selama beberapa tahun ini. Sudah saatnya bagiku untuk mengakhiri tugas tanggung jawabku disini..--” ucap Jen dihari perpisahan bersama para rekan kerjanya.
”Semoga bahagia selalu, Nona Jen...” ucap para pegawai yang menjadi rekan kerja Jen. Semua terlihat bersedih, tatkala melepas hari terakhir Jen menjadi seorang sekretaris.
”Terima kasih atas segalanya, Nona Jannet. Semoga berbahagia,” ucap Vestus dengan wajah sendunya.
Jen membalas senyuman sendu dari Vestus, ”terima kasih pak direktur.” Balas Jen, lalu segera menemui Mr. Tyson yang sedari tadi menantikan dirinya.
”Tempat ini akan selalu menjadi kenangan bagiku...” batin Jen.
•••
Loby utama
”Sudah beres?” tanya Mr. Tyson sembari merangkul Jen. Jen pun membalasnya dengan anggukan.
Dari balik tirai kaca jendela ruangan utama direktur, ada sosok yang sedang dirundung kesedihan.
Vestus tak kuasa menahan air matanya, tatkala melihat Jen pergi dari sisinya. Selama ini, Vestus berusaha untuk menjaga jarak dari Jen. Ia takut, takut jika perasaannya pada Jen datang kembali. Sekalipun hal itu cukup menyakitkan baginya.
Wanita yang telah pernah hadir sebagai sosok yang sangat berarti. Semua kenangan saat bersama Jen tidak akan mudah untuk Vestus lupakan.
”Selamat tinggal bibi Jen...” ucapnya lirih. Vestus menangis hingga terperosot ke bawah. Kini, tak ada lagi yang akan membuatkan roti panggang baginya. Namun, kebahagiaan Jen pun terpenting dari segalanya.
***
”Tempat pemakaman keluarga kaum serigala”
Jen pergi ke sebuah pemakaman keluarga kaum serigala, yaitu tempat terakhir Rezo disemayamkan.
”Rezo, sekarang aku akan segera menikah dengan tuan Tyson. Kau tahu, tuan Tyson sangat baik padaku. Tuan Tyson...” ucapan Jen pun terhenti, karena isak tangisnya tepat di atas pemakaman milik Rezo.
”Tuan muda Rezo, bukankah Nona Jen kesayanganmu sudah terlihat bahagia bersamaku. Tentu saja, aku tidak akan pernah ingkar janji padamu.” Ucap Mr. Tyson sembari membelai lembut punggung Jen, sebagai penenangan bagi Jen.
Setelah berkunjung ke pemakaman Rezo, mereka pun bergegas pergi ke tempat tujuan utama.
***
Boutique kota C
Mr. Tyson membawa Jen ke sebuah butik terkenal di area kota C.
”Selamat datang Tuan Tyson dan Nyonya Tyson.” Sapa para desainer ternama, yang menjadi perancang buasana sekaligus penatas rias di acara sakral Mr. Tyson bersama Jen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]
Storie d'amore21+Mature🔥 "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish...