Pertemuan diperusahaan milik keluarga Tyson, ternyata membawa hari baru bagi Jen dan Heron. Suatu hal yang tak terpikirkan kembali terjadi. Pengakuan cinta Heron membuat Jen kian sesak. Mengingat status Heron yang sudah menjadi suami Zharen, sangat tidak mungkin bagi Jen untuk kembali.
~ ~ ~
“Mengapa kau selalu tidak bisa menjawab pertanyaanku dengan tepat! Mengapa!” Tukas Heron dengan nada sedikit membentak.
“Kita tidak mungkin kembali!” Pekik Jen dan mendorong tubuh Heron darinya, hingga terjatuh ke lantai.
“Tuan Heron, aku sudah membawa beberapa salinan kontrak kerjasama kita,” ucap Mr. Tyson yang tiba-tiba datang.
Jen juga Heron kembali bersikap biasa, seolah tak terjadi satu hal pun diantara mereka. “Nona Jen, bisakah Nona mengantarkan Tuan Heron untuk berkeliling ke area perusahaan cabang milik perusahaan?”
“Yah, tentu saja tuan Tyson,” balas Jen. Keduanya pun beranjak dari ruangan kerja milik Mr, Tyson. Berjalan menuju parkiran mobil khusus atasan.
“Hari ini kita kan pergi dengan mobil milikku bersama seorang supir.” Ujar Heron pada Mr. Tyson juga Jen.
“Baiklah Tuan Heron. Semoga Tuan menyukai tempat yang akan menjadi tempat pertemuan rutin kita.” Ucap Mr. Tyson sembari menghantar kepergian Jen bersama Heron.
***
Mereka pun pergi dengan menumpangi mobil milik Heron. Heron duduk dikursi bagian belakang supir, sedangkan Jen duduk di samping dirinya.
Sepanjang perjalanan, Heron terus menggenggam paksa tangan milik Jen. Jen berusaha melepaskan genggaman itu, namun Heron tidak cukup untuk menjadi lawannya.
“Tuan, Nona, kita sudah tiba,” ucap sang supir sembari menghentikan mobil milik mereka, tepatnya didepan sebuah bangunan yang masih tahap pembangunan.
Bangunan tersebut akan menjadi perusahaan cabang tempat Jen kini bekerja. Sementara Heron akan menjadi pimpinan cabang tersebut. Sehingga Jen ditugaskan untuk memperlihatkan semua proses pembangunan pada Heron, yang ialah klien penting perusahaan.
“Ini akan menjadi ruangan kerja direktur utama. Untuk sementara masih proses dekorasi,” ucap Jen sembari menuntun Heron untuk terus memperhatikan setiap detail ruangan.
“Perusahaan ini akan segera terselesaikan, dan dapat digunakan..—“
Ahk… Pekik Jen, secara tiba-tiba Heron meraih tubuhnya hingga terpaut dengan tubuh tubuh Heron.
“Apakah kau sudah selesai memberi pengarahan padaku, bu manager?” tukas Heron sembari mendekati wajah Jen.
“Lepaskan aku tuan Heron. Anda jangan berbuat macam-macam disini!” Peringat Jen dengan tatapan sinis.
Heron tersenyum miring dan berbisik tepat didaun telinga milik Jen. “Kau bahkan jauh lebih menggemaskan setelah beberapa tahun terakhir,” bisik Heron.
“Jaa-jangan tuan… kumohon jangan lakukan hal lain.” Pinta Jen, namun Heron sudah tak peduli dengan peringatan Jen.
Heron mengungkung tubuh Jen didalam kendalinya. Pakaian milik Jen pun sudah mulai tak serapi saat ia mulai memasuki gedung tersebut.
Hah hah hah… Deru napasnya kian memburu, dan aliran darahnya seakan berdesir. “Apakah kau sungguh tidak tahu malu, tuan Heron! Kau sudah memiliki keluarga, mengapa kau begini!” Ucap Jen lirih.
“Aku tidak peduli dengan wanita ular itu. Karena aku tidak akan pernah melepaskanmu, dan kau hanya milikku!” Peringat Heron.
Memeluk tubuh Jen, membelai lembut puncak kepala Jen yang sudah mulai berkeringat, akibat ulah nakal Heron beberapa saat yang telah lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]
Romance21+Mature🔥 "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish...