69. Baby serigala

1.5K 25 0
                                    

Mr. Wornerd mengatakan kisah pilu masa lalu keluarga Danish pada Heron. Heron sugguh tidak menyangka, jika ayahnya adalah sosok yang begitu kejam sejak mudanya. Semua kisah yang cukup pilu. Sangat wajar, jika Mr. Swam menyimpan dendam pada ayahnya, Mr. Wornerd.

Namun, ada satu hal kesalah pahaman Heron pada Mr. Swam, yaitu tentang sayatan luka pada Mercy kecil. Karena Heron beranggapan, sayatan tersebut sengaja dilakukan oleh Mr. Swam, yang ialah kakek dari Mercy kecilnya.

•••

Mr. Swam membawa Jen untuk pergi ke kediamannya, bersama cucu kesayangan dari Mr. Swam.

“Aku sudah meminta ijin dari suamimu tentang hal ini,” ucap Mr. Swam pada Jen.

“Baiklah tuan Swam,” ucap Jen, yang kala itu duduk bersama cucu dari Mr. Swam.

“Bukankah sangat membosankan, jika hanya berada di rumah saja.” Jen tersenyum  dan duduk dengan tenang

***

“Mansion Kediaman Mr. Swam

“Inilah kediamanku bersama cucuku, satu-satunya ini.” Ucap Mr. Swam, sambil mempersilakan Jen untuk duduk di ruang keluarga.

“Kota S adalah tempat bisnis utamaku, namun Kota C, tetap tempat kami bernaung.”

“Nona Jen, apakah Tyson suamimu selalu meninggalkanmu?” ucap Mr. Swam.

“Yah, suamiku sangat sibuk dengan pekerjaannya,” jawab Jen sendu. Sementara itu, Mr. Swam terus memperhatikan perut buncit Jen.

“Sayang, ada tamu?” ucap Mrs. Swam, istri dari Mr. Swam.

“Perkenalkan, ini istriku,” ucap Mr. Swam.
Pandangan mata dari istri Mr. Swam fokus ke perut buncit Jen yang sudah menginjka usia kelahira.

Suasana menjadi sedikit tegang kala itu.

“Menginaplah disini, menemani kami.” Pinta Mrs. Swam. Jen mengangguk mantap, dan seakan batinnya berkata, keluarga ini keluarga yang baik.

Jen merogoh ponsel miliknya. “Hallo sayang, aku akan menginap di kediaman Tuan Swam dan Nyonya Swam..—“ ucap Jen pada suaminya, Mr. Tyson kala itu.

•••

Malam pun tiba...

Ahk... hmm.... Jen memekik kesakitan, saat dirasa area pinggangnya nyeri tak tertahankan lagi.

“Ada apa, Nyonya?” ucap salah seorang pelayan yang menemani Jen berkunjung ke kediaman keluarga Swam.

“Tidak tahu bi, ini sangat sakit..” ahkk... Jen terus melenguh kesakitan.

Sang pelayan bergegas berlari ke kamar milik Mr. Swam dan istrinya.

“Nyonya, Tuan, tolong Nyonya Jen!” Ucap sang pelayan dengan napas terengah-engah.
Mr. Swam dan istrinya saling bertatapan dan mengangguk.

“Panggil tabib, karena ini tidak dapat ditangani oleh dokter biasa.” Tukas Mr. Swam.
Sang pelayan terheran akan apa yang baru saja ia dengarkan. “Apa yang terjadi!” ucap sang pelayan.

•••

Ahkk hah hah...

Jen terus menjerit kesakitan, rasanya benar-benar menyakitkan. Ia dibaringkan di sebuah ranjang pasien khusus, dan di ruangan samping kamar ia menumpang.
Seorang wanita yang merupakan tabib bagi kaum serigala. Jen diberikan sebuah ramuan penahan rasa sakit.

Mr. Swam dengan sengaja membawa ke kediamannya, hanya untuk menyelamatkan Jen yang ia tahu akan segera melahirkan seorang bayi keturunan serigala.

“Wanita ini adalah wanita biasa, dan tidak akan tahan dengan kelahiran putra serigala murni.” Ucap sang tabib.

Jen terkejut dan tidak percaya akan apa yang ia dengarkan kala itu. “Apa!” Jen memekik terkejut.

Arghhkkk.....

Jen menjerit panjang, dan akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki tampan.

“Cucuku,” ucap Mr. Swam.

“Apa yang terjadi...” lirih Jen masih dalam keadaan lemah tubuh, setelah berjuang melawan kekuatan bayi serigala yang baru saja ia lahirkan.

Saat dilihatnya bayi itu memiliki bulu-bulu halus disekujur tubuhnya. “Mengapa...” ucap Jen lirih. Namun, Jen tetap ingin memeluk bayi tersebut.

Terdengar suara raungan kaum serigala di luar kediaman keluarga Swam.

“Tuan! Tuan, diluar ada keluarga Danish!” Ucap sang pelayannya dengan tergopoh.

“Biarkan mereka masuk!” Titah Mr. Swam. Sementara pelayan Jen hanya duduk lemas tak percaya atas apa yang ia dengarkan.

“Nyonya Swam, apa yang terjadi..” ucap Jen lirih.

“Bayi ini adalah bayi keturunan serigala murni. Keluarga dari suamiku.” Tukas Mrs.
Swam. Jen menggeleng tak percaya.

“Bagaimana mungkin! Ini anak suamiku, Tuan Tyson! Dia manusia biasa!” Isak Jen. Jen berteriak histeris tak percaya akan apa yang ia baru saja dengarkan.

“Kau bajingan! Apa yang kau lakukan pada—“ teriak seseorang dari luar pintu, dan Jen sangat mengenal suara itu.

Mr. Swam jatuh tersungkur sesaat setelah Heron mendorongnya.

Heron melihat ke arah Jen dan juga bayi yang baru saja Jen lahirkan. Jen pun menatapnya sendu.

“Jannet,” ucap Heron lirih.

“Jannet! Jannet!” Seru seseorang dari luar, dan berlari ke dalam ruangan tempat Jen kala itu berada.

“Tuanku,” ucap Jen lirih pada pria yang berlari ke  arahnya, yang ialah Mr. Tyson.

Tubuh Mr. Tyson gemetar hebat, dan rasanya ia akan terjatuh saat melihat anak yang Jen lahirkan ialah seorang bayi keturunan serigala. Terlebih lagi keluarga Danish pun ada disana.

“Tuanku, mengapa... anak kita seperti ini... bukankah kau manusia normal..” isak Jen. Mr. Tyson tersungkur di samping ranjang pasien tempat Jen terbaring.

Perlahan, bayi kecil tampan itu mulai menjadi bayi manusia utuh.

“Sebenarnya...” ucap Mr. Tyson lirih dan tak mampu menahan air matanya.

***

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang