Part 40: Hilangnya kebahagiaan

875 29 3
                                    

Carisya akhirnya meninggal, Dani membunuhnya adalah Rezo. Sungguh Kejam tak terkatakan lagi sadis, biadab, keji bak binatang. Rezo memburu Carisya dengan begitu kejamnya, padahal Carisya  wanita yang sangat Rezo cintai bahkan telah mengandung bayi hasil buah cinta mereka.

Dasar wanita jalang kalian semua wanita jalang kau seharusnya mati.

Jen terus menangis ketakutan, Iya sangat berkeringat tubuhnya gemetar nafasnya terengah.

Jen tidak percaya akan apa yang ia saksikan malam ini. Mengapa Rezo begini kejam sangat kejam.

Rezo menarik paksa tangan Jen, mendorong Jen hingga terjatuh dan terperosok ke sisi tembok. Jen berteriak nyari dan membuat kerongkongannya terasa begitu perih. Jen begitu kehausan namun tidak peduli, bahkan tak ada lagi belas kasihan.

~ ~ ~

”Apa yang terjadi padamu Rezo?” ucap Jen dengan bibir gemetar. Rezo yang saat ini berada dihadapannya, bukanlah Rezo yang ia kenal dahulu.

”Sudah cukun Jen. Aku tidak bisa lagi menahan diriku!" Tukas Rezo sembari mengunci kedua tangan Jen ke atas kepala Jen.

”Jangan Rezo! Jangan!” pekik Jen sembari meronta-ronta.

”Maafkan aku Jannet,” ucap Rezo, lalu mendorong Jen ke dalam sebuah kurungan besi.

Ahkk... ”Rezo!! Rezo!!!” jerit Jen, dibalik jeruji besi yang telah Rezo persiapkan baginya.

Disana, Jen terus menangis tanpa henti. Sungguh hal yang sangat menyakitkan, tatkala mengetahui pria yang selama baik padanya. Ternyata, hanya memanfaatkan dirinya sebagai alat balas dendam semata.

”Mengapa... Mengapa begini...” isaknya, sembari meringuk ke tepi.

>>>

”Rezo, hentikan! Lepaskan wanita itu,” ucap seorang wanita paruh baya.

”Nenek tidak akan mengerti rasanya menjadi diriku.” Tukas Rezo, lalu pergi dari hadapan wanita tersebut, yang ialah neneknya.

Neneknya menggeleng prihatin akan apa yang kini terjadi pada Rezo. Sikap Rezo berubah drastis, tidak seperti dirinya dahulu.

Rezo berjalan menuju ruang bawah kastil, tempat Jen kini berada.

”Kau, makanlah!” titahnya, sembari meletakkan kasar sebuah nampan.

Jen tidak bergeming dan bahkan tidak ingin memyentuh makanan tersebut. Hingga Rezo kembali, makanan yang berada di dalam nampan masih terlihat utuh.

”Kau ingin segera mati! Tidak semudah itu Jennet!” peringat Rezo.

”Seumur hidupku, aku sangat membenci pria sepertimu Rezo! Aku menyesal telah mengenal pria yang sangat bajingan sepertimu!” teriak Jen.

”Diam!” bentak Rezo.

Bugh...

Meninju jeruji besi yang saat ini memejarakan Jen.

”Sekalian bunuh aku Rezo, bunuh aku bajingan!” umpat Jen kesal.

Rezo berbalik badan, lalu mencoba untuk membuka gembok tersebut. Menarik paksa tangam Jen.

”Apa maumu Rezo!” pekik Jen dan terus mencoba melepaskan tangannya dari Rezo.

Ahk... Pekik Jen lagi. Rezo mendorong tubuhnya hingga jatuh tersungkur.

”Kau makan, atau aku akak memaksamu!” ancamnya dengan tatapan penuh penekanan.

Jen mendongak ke arah Rezo. Tatapan yang penuh pelawanan.

Brkkh...

Jen membanting nampan tersebut. ”Aku tidak akan menyantap daging mentah itu. Kau sangat binatang Rezo!” tukas Jen kesal.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang