53. Kau terlalu berharga

421 17 1
                                    

Keluarga Rhepen, yaitu keluarga dari Mr. Tyson secara tiba-tiba mengundang Nyonya Juano/ nenek Juan juga Jannet untuk menghadiri acara jamuan makan bersama.

Tanpa diduga, Mr. Rhepen ayah dari Mr. Tyson mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan.

~ ~ ~

Usai makan malam bersama keluarga Rhepen, Mr. Tyson pergi berkeliling di area mansion bersama Jen tentunya.

”Maafkan daddy, jika ucapan daddy membuatmu tidak nyaman,” sesal Mr. Tyson.

Jen tersenyum dan terkekeh. ”Apakah tuan tampan dari keluarga Rhepen begitu tidak laku dikalangan wanita!” Ejek Jen.

”Hei! Apakah kau ingin bonusmu berkurang bulan depan?” ujar Mr. Tyson sembari melangkah mendekati Jen.

”Apakah tuan berani--” ahkk... pekik Jen, saat hendak menghindari Mr. Tyson, Jen justru hampir terjatuh ke dalam kolam milik keluarga Rhepen.

Tsk... Mr. Tyson terkekeh geli, tatkala melihat ekspresi Jen yang tiba-tiba memekik terkejut.

”Nona Jannet!” Pekik Mr. Tyson, saat Jen benar-benar akan terjatuh.

”Hei! Perhatikan langkahmu,” ucap Mr. Tyson sembari meraih pinggul milik Jen dan keduanya kini saling bertatapan.

Ah.. ”Maaf...---” ucap keduanya secara bersamaan.

Wajah Jen merona, sedangkan Mr. Tyson menghela napasnya perlahan. Ada rasa panas didadanya, saat bertatapan bahkan bersentuhan dengan Jen.

”Sepertinya, ini sudah cukup malam. Kau harus bekerja besok, maksudku... aku juga bekerja,” ucap Mr. Tyson dengan nada sedikit gugup.

Jen tersenyum merona. ”Ah benar, besok aku harus mengurus laporan.” Ucap Jen, lalu pergi ke ruang tamu bersama dengan Mr. Tyson.

Malam ini, sepertinya Mr. Tyson merasakan hal yang berbeda.

•••

Semenjak pertemuan keluarga pada malam itu, Mr. Rhepen dan juga Mrs. Rhepen kerap kali berkunjung ke kediaman keluarga Juano. Sepertinya, keluarga Rhepen mulai menyukai Jen untuk dijadikan menantu.

Mansion kediaman keluarga Rhepen”

”Kapan kau akan melamar nona Jannet?” tanya sang ayah dari Mr. Tyson secara tiba-tiba.

”Dad, hentikan mempertanyakan sesuatu yang aneh.” Balas Mr. Tyso sembari menyantap sarapannya sebelum pergi ke tempat bekerja.

”Tyson! Nona Jannet adalah wanita yang sangat baik, dan daddy adalah rekan bisnis keluarga Aharon. Jadi, pikirkan baik-baik, sebelum Jen direbut pria beruntung diluar sana.” Ucap Mr. Rhepen pada Mr. Tyson.

Sepanjang hari Mr. Tyson tak henti-hentinya memikirkan Jen. Tidak seperti biasamya, dan semua bermula sejak ayah juga ibunya kerap kali membicarakan perihat Jen.

Saat sedang fokus bekerjapun Mr. Tyson tak hentinya memikirkan sosok Jen. Jika dipikir-pikir, hubungannya dengan Jen pun sudah cukup lama.

Menjelang senja, Mr. Tyson pun kembali dari tempat ia bekerja.

”Tyson! Kemarilah!” Seru nyonya Bianca, ibu dari Mr. Tyson

Mr. Tyson pun berjalan ke arah sang ibunya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jen yang sedang duduk manis di sana.

”Nona Jen!” Ucap Mr. Tyson canggung. Entah mengapa, Mr. Tyson seakan begitu canggung berhadapan dengan Jen.

”Hai, Tuan Tyson!” Sapa Jen dengan senyuman ramahnya.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang