Part 38: Kabut nafsu

3K 58 5
                                    

Heron sangat cemburu dengan apa yang ia saksikan malam itu. Jannet yang sedang bersama dengan Vestus, benar-benar membuat rasa cemburu Heron memuncak.

~ ~ ~

Di atas bagian kastil yang paling tinggi, Heron membawa Jen bersamanya. Mencumbu Jen dengan penuh gairah, dan membuat Jen terus saja mendesah nikmay dalam buaian cinta Heron.

"Tuan Heron.. Kumohon..-- ahhhkk" desah nikmat Jen, saat Heron terus melahap kedua buah dada ranum miliknya.

Jen memejamkam kedua matanya, menggigiti bibirnya, dan menjambak rambut Heron.

"Baby, jangan terlalu dekat dengan Vestus. Karena aku sangat tidak menyukainya," peringat Herob sambil menyingkap rok panjang Jen.

Ahkk... Pekik Jen, tubuh Jen bertumpu pada tembok dan terduduk lemas. Saat Heron menyingkap hingga seluruh paha putihnya terlihat begitu jelas dan nyata.

"Baby..." ucap Heron, lalu mengecup paha putih Jen. Jen mulai menggeliat.

Ahkk... Pekik Jen lagi, Heron mengangkat tubuhnya, membawanya melayang dan masuk melalui jendela kastil teratas.

Tepat di dalam sebuah kamar dengan cahaya remang, dan sapuan angin membuat kulit Jen terasa dingin.

Bugh...

Heron melempar tubub Jen ke atas kasur empuk, lalu Heron mulai membuka seluruh pakaiannya. Dengan tangan yang gemetar menahan gairah nafsu yang kian memuncak hebat. Heron kemudian melemparkan seluruh pakaiannya secara sembarangan ke sisi kasur.

Sedangkan Jen masih terbaring lemas. "Ada apa dengan tubuhku, mengapa aku justru menginginkan hal yang lebih panas dan nikmat lagi..--"batin Jen.

Jen memijat kepalanya, dan menggigit bibirnya.

Hahh hhh hhh... Deru nafas Heron menyapu wajah Jen.

Sretthhh srethhh...

Heron mulai mengoyakkan seluruh pakaian Jen. Tatapan Heron kian menggelap, dipenuho kabut gairah yang siap ia lampiaskan.

Heron menyambar bibir mungil milik Jen, sembari meremas kedua buah dada milik Jen. Kecupan iru mulai turun ke area leher, dada. Lalu melahap, menghisap, dan memainkan ujung pentil milik Jen.

Jen mulai dibuat gila, Heron menyentuh area vagina milik Jen. Bermain dengan vagina perawan milik Jen.

Ahkk hhh ahkk... Desah Jen. Heron memasukan jari tangannya kedalam mulutnua sendiri lalu mengeluarkan salivanya. Setelahnya, Heron memainkan kembali vagina Jen dan mulai basah akibat saliva dari mulut Heron.

Jen terus mendesah tak karuan, hujan pun tiba-tiba turun, gemuruh seakan turut serta dalam peperangam mereka malam itu.

Heron mengecup bagian vagina Jen, lalu menjilatinya, dan menghisapnya lagi.

Arghkk.... Desah, jerit Jen tak karuan. Jen menggelengkan kepalanya, tanda tak sanggup dengam semua sensasi dari Heron.

Heron menyeringai puas, tatkala melihat ekspresi kenikmatan dan kegilaan Jen.

Slluruphhh ahhh sluurupphh ahhh....

Heron menghisap vagina Jen, dan bel sampai beberapa menit, Jen menjerit hebat.

Tubuhnya terasa aneh, dan area vaginanya terasa begitu berkedut.

Aghk... Ahkk... Hhh...

Jerit Jen, kepalanya terasa pening, bola matanya berputar, dan tubuh Jen terasa bergetar.

"Hentikan... Hentikan... Ahh...." desah Jen penuh permohonan. Heron tidak peduli dan terus saja memainkan vagina miliknya.

Ahh hhh hhh... Deru nafas Jen kian memburu, Heron menghentikan kegiatannya.

Gadis KESAYANGAN Tuan Denish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang