Makanan di kantin rumah sakit cukup enak menurut Gakushuu. Hanya sayangnya beberapa makanan dibuat tidak sesuai dengan seleranya. Sebelum dia kembali ke ruangan Karma, Gakushuu melihat sebuah vending machine untuk minuman kemasan. Dia mencari susu stroberi dan menemukan masih ada beberapa kotak di dalamnya. Gakushuu memutuskan untuk membeli dua kotak lalu kembali ke kamar Karma.
Karma saat ini cukup tenang dibandingkan sebelumnya. Sekarang dia nampak seperti anak kecil yang patuh, membuat Gakushuu merasa senang untuk merawatnya. Jika saja Karma terus bersikap tenang seperti itu, mungkin saja Gakushuu akan mempertimbangkan untuk menjalin pertemanan yang baik dengannya.
Kembali ke ruangan, Karma masih menonton tv dengan tenang. Namun ekspresi kebosanan yang terpancar dari wajahnya sangat jelas. Gakushuu merasa itu adalah hal yang wajar, karena dia harus terkurung di dalam ruangan tanpa bisa melakukan apapun. Bahkan tak memiliki teman bicara. Ini membuat Gakushuu kembali teringat saat dia kakinya terkilir dan membuatnya harus menginap di rumah sakit semalaman. Dia sangat bosan dan tak tahu apa yang harus dia lakukan.
“Apa ini sesuai dengan seleramu?” Gakushuu memberikan susu storberi pada Karma. Ada kilatan bahagia yang ditangkap oleh Gakushuu terpancar dari mata Karma saat menerima nya.
Gakushuu kembali menduduki kursi di sisi ranjang, dia mulai memainkan ponselnya sementara Karma menonton sambil meminum susu stroberi.
“Asano-kun, apa kau tahu memainkan game online?” pertanyaan tiba-tiba dari Karma membuat Gakushuu terkejut.
“Kenapa kau menanyakan itu?”
“Ugh.. pasti kau tak tahu melakukannya! Aku tahu kau hanya pandai dalam belajar.” Karma berucap. Dia seperti anak kecil yang kesal karena temannya tak tahu permainan yang dia tahu. Gakushuu benar-benar tak mengerti mengapa Karma bisa bertingkah seperti anak kecil yang imut namun bisa juga bertingkah seperti seorang psikopat yang tak ragu untuk membunuh.
“Kemarikan ponselmu.” Karma meminta. Gakushuu memberikan ponselnya pada Karma dan melihat bagaimana Karma mengunduh sebuah permainan ke dalam ponselnya. Ketika pengunduhan selesai, Karma dengan lincah menginstal aplikasi game tersebut dan membuatkan akun game untuk Gakushuu. Karma menjelaskan jika permainan itu tentang strategi pertahanan. Dimana Gakushuu harus memikirkan strategi untuk bertahan dari serangan musuh dan memenangkan pertempuran.
Oke, itu terdengar cukup menarik.
“Lihat, kau menekan tombol ini untuk bergerak maju dan ini melakukan penyerangan. Lalu yang ini untuk melihat status karaktermu. Kau bisa melihat level dan kemampuan apa saja yang kau miliki.” Karma menjelaskan dengan semangat. Ada kebahagiaan saat dia menjelaskan game tersebut pada Gakushuu. Ini membuat Gakushuu berpikir jika saat ini Karma sedang memamerkan game favoritnya pada Gakushuu.
Gakushuu melihat saat Karma memainkan set tutorial, Karma sangat lihai memainkannya. Mau tak mau Gakushuu merasa kagum pada kemampuan Karma yang satu ini. Saat selesai dengan set tutorial, Karma memberikan ponsel Gakushuu kembali dan menyuruhnya untuk memainkan level pertama dari game tersebut. Gakushuu bukan tak pernah memainkan game, hanya saja dia sangat jarang memainkan hal tersebut. Dan game kali ini cukup baru untuknya.
Karena nya, Gakushuu sedikit canggung saat memainkannya. Karma memprotes beberapa kali tentang kecanggungannya tetapi masih mengajarkannya apa yang harus dia lakukan. Karena ini adalah permainan strategi untuk bertahan, Gakushuu memulai tahap awal dengan mengumpulkan informasi karakter gamenya dan jumlah beserta kekuatan pasukannya. Kemudian dia mulai menilai kekuatan lawannya dan jumlah lawannya. Barulah dia mulai memikirkan strategi yang layak digunakan dalam permainan tersebut.
Mungkin beberapa orang akan beranggapan jika memikirkan strategi adalah hal yang sia-sia dalam game. Akan lebih baik langsung menyerang. Namun Gakushuu tidak merasa hal tersebut benar. Seperti sepak bola yang harus memiliki strategi dalam menyerang dan bertahan, game ini juga seperti itu.
Setelah beberapa putaran percobaan, Gakushuu berhasil menyelesaikan level pertama dari game dengan baik. Bahkan hal ini membuatnya menuai decakan kagum dari Karma.
Karma berkata jika Gakushuu telah mencapai level tertentu, dia bisa mengundang teman untuk bermain secara online bersama. Bahkan Karma dengan semangat menyebutkan akan mengundang Gakushuu bermain secara online saat Gakushuu telah mencapai level tersebut.
Rasanya.. seperti percakapan normal antara teman.
Gakushuu tersenyum tanpa sadar.
Mereka terus bermain sampai lupa waktu. Bahkan tak sadar akan kehadiran Gakuhou. Pria itu datang lebih awal dari yang dikatakannya. Awalnya dia khawatir putranya dan Karma akan memulai pertarungan aneh di rumah sakit. Tetapi lihatlah mereka sekarang, bermain game bersama seperti mereka adalah teman baik dan bukannya rival. Hm, mereka terlihat sangat akrab satu sama lain.
Tbc~
14 Mei 2023