Bagian 43

102 8 3
                                    

"Kau orang yang gila, Asano-kun."

Gakushuu berani untuk terlihat tersinggung ketika Karma benar-benar menganggap remaja itu adalah orang gila! Manusia waras mana yang dengan begitu mudahnya memberikan hadiah pada temannya berupa bola salju dengan permata sungguhan di dalamnya? Bukan sembarang permata tetapi permata ungu yang terlihat begitu cantik dan berkilauan! Selain itu, Karma benar-benar melihat namanya tercetak pada bola salju itu yang hanya bisa berarti jika benda terkutuk itu dipesan secara khusus!

"Apakah Ayahmu tak pernah mengatakan jika menghambur-hamburkan uang untuk benda yang tidak berguna itu sangat sia-sia?"

Gakushuu mengangkat salah satu alisnya seolah sedang menilai reaksi Karma dan mungkin menganggap Karma berlebihan. Namun Karma tahu dengan jelas jika dia bereaksi dengan cara orang normal bereaksi. Kedua orang tuanya jelas memiliki pekerjaan yang menghasilkan banyak uang dan Karma tidak pernah merasa kekurangan uang selama bertumbuh. Dia tahu dengan jelas jika benda terkutuk yang diberikan oleh Gakushuu berharga lebih mahal dibandingkan harga laptop milik Karma dan itu adalah keluaran terbaru dari merk ternama!

Bukan hanya Karma mengenali logo perusahaan yang ada di bola salju itu sebagai perusahaan perhiasan terkenal yang menjadi favorit Ibunya tetapi dia juga mengenali permata di dalamnya. Permata ungu yang menutupi seluruh tubuh seekor rusa jantan di dalam bola salju itu adalah permata amethyst yang pasti memiliki kualitas tinggi. Karma tak menghitung total permata yang terpasang pada tubuh rusa itu tetapi dia sadar jika jumlahnya lebih dari cukup untuk menguras uang. Bahkan tubuh rusa itu sepenuhnya terbuat dari perak yang dihiasi permata ungu!

"Mengapa kau menghabiskan begitu banyak uang untuk ini? Dan lagi kau memberikannya padaku."

Gakushuu memiliki keberanian untuk menertawakan pertanyaan Karma. Karma benar-benar berharap dia bisa membenturkan kepala Gakushuu ke dinding agar remaja itu sadar jika apapun yang dia lakukan itu adalah hal yang gila karena bahkan orang kaya sekalipun tidak akan mau menghabiskan begitu banyak uang mereka untuk hal-hal seperti ini! Atau mungkin ada beberapa tetapi mereka pasti termasuk dalam golongan orang tidak waras seperti Gakushuu.

"Kau yang memintanya, Akabane."

"Kapan aku memintanya?"

"2 minggu yang lalu. Dan aku berjanji akan memberikannya." Cara Gakushuu menjawab dengan begitu mudah membuat Karma bertanya-tanya sebenarnya darimana sumber uang Asano Gakuhou. Dia mulai mempertimbangkan jika Asano Gakuhou sebenarnya melakukan korupsi besar-besaran atau malah pria itu melakukan bisnis ilegal seperti penjualan organ manusia di pasar gelap.

Karma mengangkat bola salju pemberian Gakushuu dan membiarkan cahaya matahari menyinari permata pada tubuh rusa tersebut. Saat itu, dia menyadari jika permata ungu yang terpasang pada tubuh rusa memiliki warna yang sama dengan mata Gakushuu. Untuk beberapa alasan, keduanya berkilauan dengan cara yang begitu mirip. Karma yakin jika dia menatap pada rusa itu, hal pertama yang akan diingatnya adalah kedua mata Gakushuu.

"Aku.. ini.."

"Cantiknya. Cantiknya. Cantiknya sepasang permata violet yang cantik." Gakushuu bersenandung dengan senyuman kecil pada bibirnya. Untuk beberapa alasan, Karma yakin jika Gakushuu sedang menggodanya. Tetapi selain itu dia tak mengerti dengan tindakan Gakushuu dan memilih membiarkannya begitu saja.

...

Tentu saja Karma menerima bola salju pemberian Gakushuu. Dia meletakkannya di atas meja belajarnya pada awalnya. Tetapi kemudian benda itu berpindah pada meja nakas di sisi tempat tidurnya. Dia masih mengagumi permata ungu yang benar-benar memiliki warna yang sama dengan mata Gakushuu. Apakah Gakushuu sengaja menyesuaikan warna permata dengan warna kedua matanya? Hanya untuk Karma? Mengapa hal itu terdengar memalukan namun menyenangkan pada saat yang bersamaan?

You are My FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang