Bagian 27

156 22 2
                                    

Karma selalu merasa dia adalah anak yang membutuhkan banyak perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Dia ingin selalu diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. Dia tak ingin orang lain mengalihkan pandangan darinya. Karena itu dia selalu berusaha untuk melakukan banyak hal agar orang lain memperhatikannya. Dia cukup menyukai keramaian yang timbul dari perhatian yang dia dapatkan.

Namun terkadang, Karma tak ingin ada orang yang melihatnya. Terkadang dia tak suka berada di keramaian. Karena berada di keramaian belum tentu orang akan melihatmu. Belum tentu orang akan memperhatikanmu. Belum tentu orang akan menyadari kehadiranmu. Kebanyakan hanya akan berjalan melaluimu tanpa sadar jika kau sedang berdiri di antara mereka.

Orang tua Karma selalu sibuk. Mereka selalu memiliki pekerjaan di luar kota maupun di luar negeri. Sangat jarang mereka bisa menghabiskan waktu bersamanya. Saat Karma mulai mengerti tentang betapa kesepiannya dia tanpa orang tuanya, dia mulai bertingkah. Melakukan banyak hal agar bisa mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Karma tak bisa menganggap usaha nya itu berhasil ataupun gagal. Karena jika ia ingin mengingat lagi apa yang saja yang sudah dilakukannya untuk menarik perhatian kedua orang tuanya, jatuh sakit sama sekali tak ada dalam daftarnya.

Saat dia sakit, orang tuanya berhenti sibuk dan mulai untuk memperhatikannya. Mereka menjadi lebih sering menemaninya sampai terkadang Karma merasa muak. Mengapa mereka hanya mulai menghabiskan waktu dengannya dikala dia sakit? Apakah karena waktunya yang kini sudah terbatas dan bisa habis kapan saja? Kenapa mereka tak muncul saat Karma masih sehat? Saat Karma masih bebas berlarian dan tertawa dengan puas?

Apakah mereka tidak tahu jika Karma merasa sangat kesepian dalam rumah besar yang kosong itu? Tidak kah mereka paham jika Karma sama dengan anak-anak lainnya yang ingin mengabiskan waktu bersama keluarganya? Dia ingin pergi memancing besama Ayahnya, dia ingin membantu Ibunya memasak, dia ingin pergi ke taman bermain bersama orang tuanya.

Dia hanya ingin waktu bersama mereka.

"Ya, aku cukup sering merasakannya."

Saat mendengar jawaban Gakushuu, Karma tahu dia bukan satu-satunya yang memiliki pemikiran seperti itu. Dan dari tampilan Gakushuu saat ini, bukankah dia nampak jauh lebih kesepian?

Kata Gakuhou, Gakushuu telah kehilangan Ibunya sejak kecil. Tumbuh besar bersama Ayah macam Gakuhou yang terlihat maniak kerja dan gila, Gakushuu pasti tak memiliki masa kecil yang menyenangkan. Kalaupun penampilan luar Gakushuu terlihat dewasa dan bertanggung jawab, di dalam dia tetap seorang anak remaja yang membutuhkan perhatian. Entah dari orang tuanya atau dari lingkungan sekitarnya. Mungkin saja penampilan dewasanya itu sebagai sebuah topeng untuk melindungi diri remajanya yang kesepian.

"Apa kau tidak sering bermain dengan teman-temanmu?"

"Ada apa ini, Akabane? Apa kau sangat ingin mengetahui tentang diriku?"

Karma tahu perkataan Gakushuu hanya dimaksudkan untuk menggodanya. Namun dia tak bisa menahannya, ia membalas dengan cibiran yang malah membuat Gakushuu tertawa terbahak-bahak. Apakah Gakushuu tak bisa melalui satu hari tanpa menertawakannya?

"Asano-kun, kau bersikap sangat tidak sopan pada orang sakit sepertiku." Karma berpura-pura memasang ekspresi sedih. Tentunya Gakushuu tak akan termakan tipuannya dengan mudah. Remaja berambut senja itu malah mendengus dan menyentil kening Karma. Dia memperlakukan Karma seperti Karma hanya seorang anak kecil nakal yang baru berusia 6 tahun. Entah mengapa perlakukannya membuat Karma merasa kesal juga senang pada saat yang bersamaan. Dia tak menyukai perasaan itu.

Karma menampar tangan Gakushuu, menatap sinis pada remaja lainnya yang hanya dibalas dengan senyuman kecil, "Apakah indikasi tentang bermain dengan teman-temanku ini keluar untuk nongkrong dan semacamnya?"

"Ya, bukan kah memang seperti itu cara untuk bergaul dengan teman-temanmu? Seperti pergi ke arcade untuk bermain game atau menangkap serangga bersama saat musim panas atau membaca komik di rumah teman lainnya."

"Hm.. aku tak berpikir ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan bersama teman-temanmu."

"Asano-kun, bagaimana kau hidup selama ini?" Karma bertanya dengan dramatis.

Bagaimana cara Gakushuu selama ini menikmati hidupnya? Apakah dia memang hanya berputar dalam belajar dan belajar saja? Bagaimana bisa dia tak pernah menangkap serangga bersama teman-temannya semasa kecil atau mungkin pergi ke arcade untuk bermain game bersama teman-temannya yang lain setelah pulang sekolah? Apa saja yang Gakushuu lakukan sepulang sekolah? Jangan bilang dia hanya akan pulang ke rumah dan mulai belajar lagi.

Apakah Gakushuu tidak merasa bosan hidup dalam kemonotonan seperti itu?

Jika Karma keluar dari rumah sakit dan bisa kembali bersekolah, dia akan mengajak Gakushuu untuk mengeksplor gunung belakang sekolah. Mereka bisa menangkap kumbang berhubung ini musim panas. Tentu dia akan menghindari tempat-tempat yang sering mereka gunakan untuk latihan membunuh Korosensei. Ah, dia juga bisa mengajak Gakushuu untuk memancing bersama di sungai kecil di gunung belakang sekolah. Salah satu teman sekelas Karma mengatakan jika sungai itu memiliki cukup banyak ikan.

Lalu apa lagi yang bisa mereka lakukan bersama? Mungkin mereka bisa bermain di arcade dengan Gakushuu mengajak teman-temannya dan Karma mengajak temannya juga. Itu akan menyenangkan. Dan mereka bisa membaca komik di rumah Karma atau mungkin bermain game. Selain itu, mereka juga bisa mengerjakan tugas bersama atau hanya sekedar bertukar pikiran untuk pelajaran yang mereka sukai.

Dan berhubung tak lama lagi liburan musim panas, mereka bisa melakukan kegiatan yang biasa dilakukan selama musim panas!

"Asano-kun, apa saja yang kau lakukan selama ini?"


Tbc~

15 Oktober 2023

You are My FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang