Bagian 28

168 23 6
                                    

Gakushuu tak mengerti mengapa Karma menatapnya dengan tatapan aneh itu. Rasanya seperti dia baru saja mengatakan hal yang salah namun Gakushuu tak mengerti dimana letak kesalahannya. Dia tak merasa kegiatannya selama ini tidak normal walau memang terkesan membosankan. Yang terpenting adalah Gakushuu suka melakukannya.

Saat Ibunya masih hidup, dia akan membawa Gakushuu ke taman setiap akhir pekan atau akan mengajak Gakushuu ke tempat-tempat yang menarik. Jika mereka tak bisa pergi, Ibunya akan mengajaknya untuk membuat kue bersama atau membaca cerita.

Tentu saja setelah Ibu Gakushuu meninggal, dia tak lagi bisa melakukan hal tersebut. Karena Gakushuu takut merasa kesepian setiap akhir pekan yang seharusnya dia habiskan bersama Ibunya, Gakushuu mulai untuk mengikuti banyak kegiatan. Dia memilih untuk belajar beladiri juga sepak bola karena rasa ketertarikannya pada kedua cabang olahraga itu.

Memasuki SMP, musik mulai menarik minat Gakushuu. Karena itu dia memiliki kelas musik untuk dihadiri setiap selasa malam. Lalu ada kegiatan lainnya sebagai anggota OSIS dan terkadang dia akan membantu beberapa teman sekelasnya yang kesulitan dalam belajar.

Gakushuu jauh lebih tahu dari siapapun jika jadwalnya terlalu sibuk untuk seorang anak SMP. Tetapi Gakushuu melakukan semua itu dengan senang hati walau terkadang dia merasa jengah dengan kegiatannya yang monoton. Dan sekali lagi, Gakushuu merasa tak ada yang salah dengan kegiatannya selama ini. Juga fakta jika dia tak memiliki banyak waktu untuk bergaul dengan teman-temannya tidak mengganggu nya sama sekali.

Lalu kenapa cara Karma mengatakannya malah terdengar seperti dia adalah orang yang menyedihkan?

"Mengapa kau terdengar seperti itu?"

"Lalu bagaimana lagi aku harus terdengar? Kau secara tersirat mengatakan jika kau tak pernah bersenang-senang dengan teman-temanmu. Apakah hidupmu hanya berputar di belajar saja? Kau juga bersikap seperti seorang dewasa padahal kau masih remaja."

"Kau mengharapkanku bertindak seperti apa? Bertindak kekanakan?"

"Tak ada yang salah untuk bersikap kekanakan sesekali. Kau baru berusia 15 tahun! Bukan kah itu wajar jika masih memiliki sisi kekanakan? Bahkan banyak orang dewasa yang masih memiliki sifat kekanakan mereka."

"Aku merasa baik-baik saja dengan caraku bersikap selama ini, Akabane."

"Tidak mungkin! Bersikaplah sebagaimana usiamu, Asano-kun. Saat kau dewasa nantinya kau akan merasa kesulitan untuk mengekspresikan perasaanmu. Dan itu pasti akan terasa sangat melelahkan."

Gakushuu tak mengerti mengapa Karma sangat mendesaknya untuk hal itu. Bersikap dewasa ataupun kekanakan sejujurnya tak begitu penting bagi Gakushuu. Apa mungkin karena pengaruh lingkungan Gakushuu dan didikan Gakuhou yang membuat Gakushuu merasa bersikap dewasa adalah hal yang wajar?

"Bersikap dewasa bukan hal yang salah sebenarnya. Tetapi ketika kau benar-benar menginjak usia dewasa, kau malah merasa lelah atau malah kehilangan arah karena melewatkan kesempatanmu untuk mengekspresikan dirimu sendiri. Karena itu aku menyuruhmu untuk bersikap selayaknya usiamu."

"Akabane, apa yang sudah kau makan sampai bisa mengatakan hal seperti itu?"

Mungkin jika Karma bisa bergerak dengan bebas, remaja itu akan melayangkan pukulan padanya. Gakushuu memang menertawakan perkataan Karma, tetapi dia sendiri lebih tahu jika hal yang Karma katakan adalah kebenaran. Apakah tak masalah jika bertingkah sesuai dengan usianya sekarang? Apa tidak terlambat? Lagi pula bagaimana caranya bertindak sebagai remaja 15 tahun?

Gakushuu masih memikirkan hal tersebut bahkan ketika dia pulang ke rumahnya. Jika dipikirkan kembali, apa alasan sebenarnya dia memutuskan untuk bertingkah lebih dewasa dibanding usianya? Apakah karena Ibunya meninggal? Atau karena didikan sang Ayah yang keras?

Mungkin karena itu..

Atau mungkin karena alasan lainnya?

Ingatan Gakushuu tentang kehidupannya sebelum sang Ibu meninggal tak begitu banyak. Bahkan hanya sedikit yang bisa dia ingat. Tetapi dia yakin keluarganya adalah keluarga yang harmonis dan hangat. Ayah yang pulang kerja tepat waktu, Ibu yang menyambut Ayah dengan suara hangat, Ayah yang akan menggendongnya di pundak untuk mengajak bermain selagi Ibu menyiapkan makan malam dan makan malam harmonis keluarga mereka..

Apa yang berubah? Mengapa berubah?

...

"Sudah kubilang jika aku tak mau kau mengantarku, Asano-kun!" Desisan Karma hanya Gakushuu balas dengan dengusan. Dia juga tak akan melakukannya jika orang tua Karma tak memohon padanya untuk menjaga anak mereka. Ibu Karma bahkan terlihat sangat senang saat Gakushuu mengatakan akan mengantar Karma sampai ke kelas dengan selamat dan menjemputnya dari kelas saat pulang sekolah.

"Aku juga tak ingin melakukannya jika aku tak berjanji pada orangtuamu."

Tbc~
15 Oktober 2023

You are My FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang