Bagian 30

175 20 3
                                    

"Asano-kun, tidak biasanya kau datang terlambat." Salah satu teman sekelas Gakushuu datang mendekatinya. Gakushuu memasang senyuman ramah pada temannya itu dan menjawab jika dia memiliki beberapa urusan sampai-sampai membuatnya datang jauh lebih lambat dari biasanya.

Gakushuu beruntung teman sekelasnya itu tak menanyakan lebih lanjut mengenai alasan keterlambatannya. Gakushuu berharap tak ada lagi yang bertanya walau sebenarnya dia tahu itu hanya harapan kosong. Saat jam istirahat, Gakushuu sama sekali tak berniat untuk beranjak dari kelas. Terlalu malas untuk melakukan sesuatu. Biasanya dia akan mereview kembali pelajaran yang dipelajarinya atau hanya mengerjakan beberapa soal. Namun saat ini Gakushuu benar-benar tak ingin melakukan hal itu. Dikala seperti ini, dia malah memiliki keinginan untuk mengajak Karma bermain game bersamanya. Saat Gakushuu sedang mempertimbangkan apakah dia harus mengirim pesan pada Karma untuk mengajaknya bermain game atau memilih bermain sendiri, teman-temannya datang menghampirinya.

Ren mengambil tempat di sisi kirinya sementara 3 lainnya berdiri di depannya.

"Asano-kun, kau datang lebih lambat hari ini. Hampir saja kau terlambat masuk kelas." Ren memulai.

"Ya, aku memiliki urusan yang harus kuurus terlebih dahulu." Gakushuu menjawab dengan acuh tak acuh.

"Tetapi aku melihatmu datang bersama anak kelas 3-E pagi sekali." Araki Teppei berceletuk. Membuat Gakushuu sangat ingin membungkam mulut remaja itu. Disisinya Ren terlihat sangat terkejut sebelum menatap Gakushuu dengan penasaran. Sekarang Gakushuu tak akan bisa memiliki hari yang tenang.

"Hn. Aku harus mengantarnya ke kelasnya dahulu."

Gakushuu benar-benar mencoba yang terbaik untuk mengabaikan keterkejutan dari keempat orang yang sedang mengelilinginya. Sekarang dia merasa sedikit menyesal karena tak memanfaatkan waktu istirahatnya untuk bersantai sejenak di ruang OSIS. Setidaknya dia tak akan diganggu seperti ini di tempat itu. Dia bahkan bisa bersembunyi di kantor kepala sekolah dengan alasan menghadap kepala sekolah walaupun hanya akan membuat ayahnya kesal.

Jika tau akan begini, Gakushuu seharusnya kabur sejak tadi.

Ya disesali sekarang pun tak ada gunanya kan?

"Mengapa kau harus mengantar Akabane ke kelasnya?" Seo bertanya. Mewakili keempat teman Gakushuu yang lainnya. Keempat orang itu menatapnya seolah menuntut Gakushuu untuk menjawab pertanyaan mereka. Gakushuu hanya bisa menghela nafas pasrah. Ya, bagaimanapun memang wajar jika mereka pernasaran.

Gakushuu memutuskan lebih jika dia mengatakan yang sebenarnya. Toh, dia tak merasa hal itu harus disembunyikan mengingat dia masih harus mengantar jemput Karma sampai remaja itu menjadi jauh lebih baik—yang diragukan oleh Gakushuu.

"Orang tuanya mempercayakanku untuk mengantarnya karena mereka khawatir."

"Sedekat apa kalian sampai orang tuanya mempercayakan dia padamu?"

Gakushuu benar-benar tidak merasa heran jika mereka menanyakan hal itu padanya. Wajar saja karena terakhir kali Gakushuu memeriksa hubungannya dengan Karma mereka masih berstatus sebagai rival.

"Entahlah." Gakushuu mengendikkan bahunya acuh tak acuh.

Sifatnya yang tampak acuh tak acuh malah terkesan aneh di depan keempat lainnya. Mereka terdiam cukup lama sampai Gakushuu berpikir mereka akhirnya menyerah untuk menyakan perihal hubungannya dengan Karma. Tetapi kemudian Ren berceletuk, "Apakah ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Akabane sebelum ini yang membuat kalian dekat?"

"Mengapa kalian menjadi sangat ingin tahu mengenai hubunganku dan Akabane? Tidak ada apapun yang terjadi diantara kami dan aku dekat dengannya juga bukan termasuk urusan kalian."

"Tapi Asano, dia dari kelas E!" Seo berkata.

Gakushuu mulai merasa jengkel dengan percakapan ini. Seolah tak ada akhirnya. Bukankah sejak dulu mereka mengetahui jika dia dan Karma adalah rival? Dia hanya merasa Karma rival yang setara dengannya dan tak peduli di kelas manapun Karma berada, Gakushuu akan tetap menghargainya dan menganggap Karma sebagai rivalnya.

Lalu mengapa mereka malah terdengar sangat tak percaya pada Gakushuu?

"Ya, dan dia mendapatkan peringkat 4 di Ujian Tengah Semester kali ini." Gakushuu tersenyum sopan pada keempatnya dan bersyukur karena bel pertanda masuk kelas telah berbunyi. Hal ini menyelamatkan Gakushuu dari pertanyaan lainnya. Gakushuu akan memastikan untuk tidak berdiam diri lagi di ruang kelas.

..

Mengantar dan menjemput Karma adalah hal yang merepotkan sebenarnya. Karena selain Karma adalah pribadi yang menyebalkan dan banyak mau, lokasi kelas Karma juga sungguh menyebalkan. Mengapa harus mendaki bukit yang rutenya begitu berbahaya untuk bisa mencapai kelas? Dia harus mulai protes pada Ayahnya mengenai rute kelas E. Sangat menyusahkan!

Gakushuu telah mengirimkan pesan pada Karma untuk menunggu di ruang kelas setelah jam pulang sekolah dan memberitahu jika dirinya mungkin akan datang cukup lama dikarenakan rapat OSIS yang harus dia hadiri. Karma memang tak membalas pesannya dan Gakushuu merasa remaja itu mungkin sengaja melakukannya.

Jika dipikir-pikir lagi, mengapa Gakushuu mau saja saat orang tua Karma memintanya menjaga anak mereka? Dia bisa saja menolak mereka dengan sopan. Dengan begitu dia tak akan terjebak dalam rutinitas ini.

Tapi ya, mau bagaimanapun Gakushuu memikirkannya, dia tak bisa memutar waktu untuk membatalkannya.


Tbc~

05 Desember 2023

You are My FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang