"Neo?" tanya Donghyuck seraya mengernyitkan keningnya.
"Iya," balas Mark sambil menganggukkan kepalanya.
"Jadi maksudnya, Mark palsu yang ada di Upacara Penobatan itu adalah Neo milikmu?" tebak Donghyuck lagi. "Memangnya Neo apa yang kau miliki sampai bisa menciptakan Mark palsu seperti itu? Neo menggandakan diri kah?" lanjutnya dengan mata berbinar penuh kekaguman.
Kali ini Mark tampak menggeleng dengan cepat, hingga berhasil membuat Donghyuck memanyunkan bibirnya, karena kesal tebakannya salah lagi.
"Lalu apa?!" hardik Donghyuck terdengar tidak sabar. "Jangan membuatku mati penasaran seperti ini!"
Sekuat tenaga Mark berusaha menahan kekehan gelinya akan reaksi Donghyuck tersebut, dengan bibir yang segera membalas.
"Karena aku baru saja diangkat menjadi Dreamis, jadi aku belum menerima Neo dari Tuan Pendeta Agung."
Tak hanya membalas. Secara tiba-tiba Mark menggunakan Mu Telekinesis* miliknya, dengan mengarahkan tangannya ke arah rimbunan dedaunan yang mengambang di atas air danau, lalu menggerakan salah satu jarinya ke atas. Bersamaan dengan itu, sebuah senyum manis lantas terukir di bibir Donghyuck, usai melihat sebuah bunga lotus berwarna biru yang menghiasi rimbunan dedaunan itu, kini tampak terangkat ringan ke udara, sebelum melayang secara perlahan ke arahnya.
Bertepatan dengan kedua telapak tangan Donghyuck yang menerima bunga pemberiannya itu penuh rasa takjub. Seraya tersenyum kecil Mark kembali berkata.
"Jadi, aku meminta tolong pada Dreamis Keempat untuk membantuku kabur dari Upacara Penobatan, dengan memintanya untuk menciptakan sesosok ilusi yang menyerupaiku menggunakan Neo Hallucikinesis* miliknya."
"Wow."
Untuk kesekian kalinya Donghyuck merasakan apa itu arti dari rasa takjub, usai mendengar penjelasan panjang-lebar Mark barusan.
"Kemampuan supernatural yang menakjubkan sekaligus mengerikan sekali."
Sebuah lanjutan kata dari Donghyuck setelahnya, yang membuat Mark menaikkan sebelah alisnya seketika.
"Kenapa mengerikan?" tanya Mark heran.
Secara mendadak Donghyuck menghela napas kecil sebelum membalas.
"Kalau boleh jujur, sebenarnya aku sempat berpikir."
"Tentang?"
"Apa jadinya kalau Lemuria memanfaatkan seluruh kekuatan supernatural itu untuk hal yang buruk?"
"..."
"Misalnya seperti apa yang telah dilakukan oleh..."
Donghyuck tiba-tiba menahan perkataannya, diiringi manik auburnnya yang menyendu.
"...Atlantis, mungkin?"
Namun ekspresi Donghyuck itu tak berlangsung lama, karena wajahnya langsung tertoleh pada Mark penuh gurat panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfiction"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...