Kilas XCIII: "Sebuah Bahaya"

285 36 18
                                    

BLAR!

"Tunggu!"

BRUAK!

"Apa kita tidak bisa membicarakannya baik-baik?!"

BAAAM!

"Hei! Hei! Jangan pukul yang itu!"

Seraya menghindari serangan bertubi-tubi dari sosok menawan berjubah putih di hadapannya, Pangeran Jeno sumpah masih saja berusaha menerka-nerka, tentang mengapa dirinya bisa terjebak ke dalam pertarungan tak terduga seperti ini.

Padahal ketika akhirnya Jeno mampu menyelesaikan kesibukannya di Laboratorium Pusat Teknologi Atlantis yang terletak di Cincin Area Ke-2, yangmana semua itu masih ada hubungannya dengan uji coba peningkatan sistem pertahanan yang ditujukan khusus untuk Pangkalan Militer Atlantis di Cincin Area Ke-5. Jeno hanya berniat mampir sebentar di salah satu cabang dari Laboratorium Teknologi Keamanan Atlantis yang terletak di Cincin Area Ke-1, setelah Krymeric miliknya memberikan pemberitahuan kepadanya mengenai beberapa perangkat keamanan di sekitar Istana Atlantis yang mendeteksi kejanggalan.

Karenanya.

Mana Jeno sangka, bila setibanya ia di tempat tujuan yang rencananya hanya ingin ia singgahi sekelebat itu, justru malah membuatnya menemukan sesosok penyusup sedang mengotak-atik perangkat sensor yang bertanggung jawab mengatur sistem keamanan Istana Atlantis?

Dan bagaimana pula sejarahnya sosok penyusup itu adalah Jaemin El Xander?!

PYAR!

"Hei! Tidak bisakah kau tidak menghancurkan hasil jerih payahku seperti itu?!" seru Jeno frustasi.

"Berisik!"

Jaemin sungguh tak mengerti.

Setelah merasa mawas diri bila aksi penyusupannya telah dipergoki. Kejelian Jaemin dalam membaca situasi pun membuatnya sangat paham, jika sosok yang sedang ia hadapi itu, tak lain tak bukan adalah Sang Pangeran Kedua dari Kerajaan Atlantis itu sendiri; Jeno El Allerick.

Tentu saja.

Meski ini merupakan pertemuan pertama kali mereka. Namun Jaemin tak cukup buta untuk mampu menebak tepat sasaran tentang jati diri Jeno, hanya dari mahkota minimalis berukir elegan yang tersemat di surai hitam pendeknya, maupun jubah hitam memukau penuh sirat elegan yang membalut tubuh tinggi nan kekarnya itu, sangatlah sesuai dengan parasnya yang—

"..."

Argh!

Persetan dengan paras tampannya itu!

Intinya sekali lihat saja, Jaemin langsung tahu kalau Jeno adalah seorang pangeran!

Titik!

Karenanya, Jaemin yang merasa terancam pun langsung meluncurkan serangannya pada Jeno seperti sekarang. Berharap dengan itu, ia mampu melumpuhkan Jeno dengan cepat, sebelum bala bantuan Atlantis lainnya turut memergoki aksi penyusupannya itu.

Tapi masalahnya.

Kenapa pula dibandingkan balas menyerangnya, Pangeran Kedua Atlantis itu terus saja menghindari serangannya?!

Kalau terus seperti ini, bagaimana caranya Jaemin bisa melumpuhkan Jeno, kan?!

"Berhenti menghindar, Bedebah!"

Maka dari itu, Jaemin tak kuasa kembali berseru kesal pada Jeno, di sela-sela pukulan kuat dari Mu Myokinesis miliknya yang kali ini berhasil menghancurkan sebuah meja.

"Bagaimana bisa aku berhenti menghindar kalau kau terus menyerangku seperti itu?!" balas Jeno sambil melompat jauh ke samping.

"Ck!"

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang