Tak ada hal yang membuat Mark sangat bersyukur penuh perasaan lega. Selain perkataan Chenle waktu lalu tentang Nucifera; tepatnya pengakuan dari Pangeran Bungsu Lemuria itu, yang merasakan keberadaan salah satu bunga legenda incaran mereka, pada salah satu titik dimana Mark dan Sunhee sempat mendatanginya untuk meletakan media pelacak.
Sebab benar saja.
Kala itu Mark bahkan tak sanggup mempercayai kedua bola mata obsidian miliknya sendiri. Saat menyaksikan wujud Nucifera yang sempat dipresentasikan oleh Jisung dengan Neo Hallucikinesis miliknya pada pertemuan besar waktu lalu, benar-benar muncul dengan cantiknya dari sebuah celah batu yang memang tersembunyi. Hingga membuat Chenle yang merasa bila usaha dan kesabaran mereka membuahkan hasil pun, langsung memeluk Jisung sebagai refleks.
Iya.
Di tengah kegugupan Jisung yang terkejut tak terhingga mendapati betapa Chenle tampak begitu bahagia sampai turut membawanya melompat-lompat kegirangan. Agaknya Sunhee yang terlahir cekatan sejak awal pun, lantas segera membangun sebuah dinding semacam benteng dengan Neo Flyrokinesis miliknya, untuk melingkupi mereka berempat termasuk Nucifera di tengah-tengah mereka.
Sebuah tindakan dari Sunhee, yang berhasil menyadarkan Jisung untuk tak terlalu berlama-lama merasa gugup. Terbukti dari refleksnya yang langsung menyentuh benteng ciptaan Sunhee tersebut, demi segera membuatnya beralih fungsi untuk menjadi perangkap dengan Mu Antekinesis miliknya, agar Nucifera tak mampu menghilang dan berpindah lagi sesuka hatinya.
Dengan demikian, Mark yang tentunya turut tersadar untuk segera mengambil tindakan pun, sontak mengarahkan tangannya ke arah Nucifera berbekal cahaya kebiruan yang mulai muncul dari telapak tangannya.
Mu Telekinesis.
Adalah langkah yang Mark ambil sesuai dengan ucapan Raja Lemuria mereka beberapa hari lalu, untuk secara perlahan mengambil Nucifera dari tempat kemunculannya tanpa menyentuhnya.
Perlahan.
Perlahan.
Senti demi senti.
Hingga akhirnya cahaya kemerahan pun berpendar hebat ke segala penjuru. Sebagai saksi betapa tugas keempat Dreamis dalam mengambil Nucifera telah sukses. Terbukti dari tidak ada masalah yang timbul setelahnya, ketika dengan sangat perlahan pula Mark memindahkan Nucifera, untuk masuk ke sebuah peti sakral yang sedang di peluk oleh Pangeran Chenle.
Dengan demikian.
Bukanlah hal yang aneh ketika senyum terus saja menghiasi bibir Mark saat ini. Tepatnya di suatu Jumat pagi lumayan terik, yang seolah-olah menjadi saksi dari kebahagiaan di benak Mark, akan sebuah fakta, bila tampaknya dirinya sangat mampu memenuhi janjinya pada Haechan untuk bertemu di Festival nanti malam. Terlebih saat—
"Sebentar. Senior Jaemin itu sukanya apa sih?"
—Mark mendengar sebuah pertanyaan terlontar dari bibir Pangeran Chenle, yang seolah-olah semakin mempertegas bila Mark memang sedang tidak bermimpi, tentang keempatnya yang kini dalam perjalanan memasuki wilayah Kerajaan Etruria dengan sebuah kereta kuda.
Iya.
Setelah tadi malam keempatnya merasa sangat bahagia dan bersyukur karena tugas mereka berjalan sukses dengan hasil memuaskan. Pangeran Chenle yang ternyata juga mengetahui tentang Festival yang akan diadakan di Kerajaan Etruria pun, lantas berinisiatif untuk mengunjunginya, dengan niat membelikan oleh-oleh sebagai perayaan kecil-kecilan—khususnya untuk Renjun dan Jaemin, sebelum keempatnya kembali belayar menuju ke Kerajaan Lemuria pada Sabtu siangnya.
"Apa ya?" balas Sunhee menerka-nerka. "Kue kering? Manisan buah?"
"Ah, maksudku benda," balas Chenle setelahnya. "Benda pernak-pernik mungkin, yang sekiranya disukai Senior Jaemin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfiction"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...