Ketika Mark berhasil menembus portal dimensi Jaemin, masih dengan sosok pura-pura pingsan Haechan di gendongannya. Suasana di sekitar Kediaman Fraksi Nerro; rumahnya, memang tergolong redup, oleh karena langit malam yang belum terhiasi fajar. Sehingga nyanyian serangga yang saling bersahutan, adalah satu-satunya pengiring yang membersamai mereka, di tengah kesunyian subuh hari yang menyambut kedatangan rombongan mereka.
Mark pikir seperti itu.
Jika saja manik obsidiannya tak lantas tertuju pada teras depan rumahnya. Dimana Mark menemukan sosok sang ayah alias Taeyong El Nerro tampak menyambut kedatangan para Dreamis yang telah tiba sebelum dirinya, bersama dengan... sosok Jaehyun El Runes yang berdiri di belakangnya?
Seketika Mark mengedip-ngedipkan mata keheranan.
Sebab, sungguh.
Apa yang dilakukan oleh Sang Pemimpin Fraksi Runes itu di rumahnya?
Ini bahkan bukan wilayah Fraksi Runes?
Yah.
Meski Mark tak sebuta itu untuk mengabaikan rumor, tentang hubungan sang ayah; Ketua Taeyong dan Ketua Jaehyun yang santer di Kerajaan Lemuria memang digosipkan... ambigu.
Namun berbeda dengan Sunhee adiknya, Mark tidak sekepo itu mengulik kisah percintaan sang ayah angkatnya, lantaran ia berusaha menjaga privasi dari orang yang telah membesarkan dirinya itu, dengan tidak mencaritahu hal yang mungkin masih canggung untuk diberitahukan kepadanya.
Padahal kalau rumor itu benar, Mark tidak keberatan memiliki ayah baru, lho.
Daripada Taeyong bermain kucing-kucingan, dengan menyelundupkan Jaehyun selama kedua anaknya tidak sedang berada di rumah seperti ini, kan?
Setidaknya itu pemikiran ngawur penuh sirat menuduh dari Mark, yang detik berikutnya lenyap seketika, bertepatan dengan sosok Taeyong yang sudah tiba di hadapannya.
"Mark, ini...?"
Ada nada menggantung yang terlontar di bibir Taeyong, di sela-sela pengamatan lekatnya pada wajah Haechan yang kini tak lagi tertutupi oleh tudung kepala. Yangmana segera Mark balas dengan anggukan pelan.
"Pangeran Bungsu Atlantis, Haechan El Allerick."
"..."
Keheningan yang tercipta setelahnya, adalah efek dari Mark yang terjebak pada kebingungannya, usai menyadari bila tatapan lekat Taeyong pada Haechan terkesan sangat... sendu?
"..."
Sungguh.
Apa maksudnya?
Berbeda dengan reaksi orang lain saat pertama kali melihat Haechan. Di mata Mark saat ini, reaksi Taeyong terkesan "biasa" saja lantaran tidak menunjukan keterkejutan atau kekaguman apapun...
...seolah-olah... Taeyong tidak asing dengan sosok Haechan?
"..."
Atau hanya perasaan Mark saja?
Karena Sang Pemimpin Fraksi Nerro itu memang selalu tampak tenang di kesehariannya?
Mungkin memang akan ada saja orang yang tak terpengaruh dengan visual memukau Pangeran Bungsu Atlantis ini?
"Kudengar kau berhasil membuatnya tak sadarkan diri dengan Rosender?" ucap Ketua Taeyong setelahnya, seraya mengalihkan tatapannya pada Mark.
Sekali lagi Mark mengangguk.
"Kalau begitu, Jisung!" panggil Ketua Taeyong seketika.
"Ya, Ketua Taeyong?" balas Jisung cepat seraya berjalan mendekat ke arah ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfiction"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...