"Semua ini tidak akan terjadi kalau Lemuria tidak melanggar kesepakatan sejak awal."
"..."
Kini, fokus Haechan yang tadinya tertuju pada ekspresi dingin di wajah Johnny, lantas teralih sepenuhnya pada Taeyong yang tampak menatap Sang Raja Atlantis itu dengan sendu.
"Yang Mulia..." panggil Taeyong pada Johnny dengan nada sangat lirih. "...kau tahu sendiri semua ini adalah keinginan'nya'."
"OMONG KOSONG!"
Itu bukan teriakan penuh emosi dari Johnny. Melainkan raungan kemurkaan yang terdengar begitu jelas dari arah langit, yangmana memperlihatkan sosok Putra Mahkota Hendery tampak melayang menaiki papan terbang Youfo miliknya sendiri mendekat ke arah mereka. Di belakangnya, terlihat sosok Pangeran Jeno dan Xiaojun turut mengikuti Hendery dengan sosok tegang Pangeran Chenle yang terapit di antara keduanya.
Tentu saja.
Bagaimana Pangeran Chenle tidak merasa sangat tegang?
Bangun-bangun dari pingsannya setelah sempat dilumpuhkan oleh Xiaojun di kamar utama Haechan. Tahu-tahu dirinya sudah ada di dalam pesawat induk Vimana Atlantis, yangmana dengan sangat gencarnya sedang membombandir Kerajaan Lemuria.
Kini, tanpa ada penjelasan apapun, Pangeran Chenle diseret paksa untuk ikut turun menyusul Sang Raja Atlantis, yang telah terlebih dahulu menginjakan kaki di tanah kerajaannya dengan penjagaan ketat dari lusinan jenderal elit di sekelilingnya.
Sumpah.
Apa-apaan semua ini?!
Dan kenapa pula bukannya saling serang, Sang Raja Atlantis dan Sang Pemimpin dari Fraksi Nerro itu justru malah saling bertukar kata dengan begitu kalemnya?
Bahkan disaksikan oleh para Dreamis dengan ekspresi penuh tanda tanya di wajah mereka masing-masing?
"KALIAN MEMBUNUHNYA!"
Belum juga seluruh pertanyaan di kepala Pangeran Chenle terjawab, terdengar amukan dari Putra Mahkota Hendery yang kembali berseru penuh kemurkaan.
"KALIAN YANG MEMBUNUH DREAMIS KETUJUH LEMURIA!"
DEG!
DEG!
DEG!
"KALIAN MEMBUNUH TEN EL SOULE!"
DEG!
DEG!
DEG!
"KALIAN BAHKAN MENUTUPI KENYATAAN ITU DARI KETURUNAN KALIAN SENDIRI!"
DEG!
DEG!
DEG!
"DAN KALIAN PIKIR KAMI AKAN PERCAYA KALAU SEMUA ITU ADALAH KEINGINANNYA?!"
DEG!
DEG!
DEG!
"BENAR-BENAR OMONG KOSONG!"
"KAU YANG BERBICARA OMONG KOSONG!!!"
Di tengah ekspresi sangat syok yang kini mendominasi wajah para Dreamis maupun Pangeran Haechan dan Pangeran Jeno. Terdengar raung amukan balasan dari Putra Mahkota Lucas yang sebenarnya sedari tadi menyaksikan segalanya dalam diam, setelah memberikan arahan pada anggota Fraksi Nerro dan Fraksi Pierro untuk mengevakuasi diri mereka sendiri ke tempat aman.
"Bagaimana mungkin kami, Lemurian, membunuh Dreamis kami sendiri?!" seru Putra Mahkota Lucas seraya melangkahkan kakinya penuh amarah mendekat pada Putra Mahkota Hendery. "Kau pikir Lemurian sebodoh itu mempercayai bualan seseorang yang telah menculik salah satu Pangeran dari Kerajaan kami?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Hayran Kurgu"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...