Segalanya terlampau jelas bagi Jeno.
Sejelas rasa penasaran akan keberadaan Haechan di wilayah Lemuria, yang pada akhirnya berhasil mendorong Jeno untuk mengintai segala aktivitas saudaranya itu secara diam-diam.
Bermula dengan mengganti fungsi Vimana yang Ia kendarai dari mode terbang menjadi mode menyelam. Jeno ingat Vimana miliknya langsung melesat masuk ke dalam air danau, tanpa menimbulkan suara kecipak apapun berkat teknologi mutahir Atlantis yang menyertainya.
Karenanya, Jeno yakin Haechan tidak akan menyadari pengintaiannya dari bawah air tersebut. Apalagi saat sebuah kamera pengintai berbentuk kumbang kecil ia kirimkan untuk mengintai Haechan dari dekat, dengan bersembunyi di dalam lipatan kain yang tergeletak di samping pohon yang digunakan oleh saudaranya itu untuk bersandar.
Berkat kamera pengintai itulah, Jeno mampu menyaksikan segalanya dari layar monitor yang ada di hadapannya. Termasuk gerak-gerik Haechan yang cukup mencurigakan, berupa tolehan kepalanya ke segala sisi secara berulang, seolah-olah tengah memastikan bila dirinya hanya seorang diri di sana.
Benar saja.
Di tengah keheranan Jeno akan perilaku Haechan tersebut. Di menit-menit berikutnya ia harus dikejutkan oleh hal macam apa yang baru saja ia saksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri, berupa sosok Haechan yang berubah wujud menjadi sesosok pemuda asing, dengan bantuan teknologi Atlantis yang tersemat pada gelang yang melingkar di tangannya.
Tapi lebih dari keterkejutan Jeno itu sendiri, justru hanya satu pertanyaan yang setelahnya mendongkol di benaknya akan perilaku Haechan tersebut, yaitu:
Untuk apa?
Untuk apa Haechan mendatangi wilayah Lemuria, bahkan sampai mengubah wujudnya sendiri seperti itu?
Ketika Jeno semakin dalam terjebak pada pertanyaannya bahkan sampai puluhan menit berlalu layaknya kedipan mata. Di saat itulah kemunculan dari sesosok lelaki berperawakan tinggi bersurai hitam legam dengan kulit seputih porselen di samping Haechan yang tengah terlelap, lantas melenyapkan satu-satunya tanya di benak Jeno akan segala realita yang menjabarkan alasan sebenarnya dari Haechan yang melakukan tindakannya.
Bahwasannya Haechan sengaja menyelinap kabur dari Kerajaan Atlantis, hanya untuk menemui kekasihnya yang berasal dari Kerajaan Lemuria.
Musuh mereka.
Oleh karena alasan sekrusial itu. Maka bukan hal yang mengherankan jika di hari berikutnya, tepatnya di suatu pagi selepas sarapan seorang diri di kamarnya. Jeno bergegas bersiap-siap hendak mengunjungi kamar Haechan, demi menuntut segala penjelasan akan perilaku sang saudara yang sangat tak termaafkan tersebut.
Tentu saja tak termaafkan.
Bagaimana bisa Haechan yang merupakan salah satu Pangeran Atlantis, menjalin cinta dengan seorang lelaki dari Kerajaan Lemuria, yang notabenenya adalah musuh mereka sendiri, bukan?
Apa jadinya kalau ayahanda mereka, Raja Johnny sampai mengetahui fakta penghianatan semacam itu?
Jeno sangat takut Haechan akan dihukum mati.
Maka dari itu.
Sebelum semuanya terbongkar dan membuatnya terlambat menyelamatkan Haechan, Jeno ingin memperingatkan saudaranya itu untuk segera menghentikan segala kisah cintanya dengan Sang Pemuda Lemuria.
Secepatnya.
Dengan cara apapun itu.
Sebab—
Tok! Tok!
"Pangeran Jeno? Apa kau ada di dalam?"
DEG!
DEG!
DEG!
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfic"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...