Kilas CVIII: "Sebuah Tugas"

243 31 5
                                    

"Apa maksudmu tidak mengingat kejadian kemarin?!"

"Nana! Tenanglah!"

Mark El Nerro hanya bisa tetap memandang Jaemin dengan ekspresi kebingungan, terlebih saat mendapati Renjun tampak sekuat tenaga menahan pergerakan Sang Dreamis Kedua yang terlihat sangat kalap kepadanya tersebut.

Betapa tidak?

Sebangunnya Mark dari tidurnya, bahkan ia dibuat terkejut ketika mendapati dirinya telah dikelilingi oleh para Dreamis dengan ekspresi harap-harap cemas. Lalu di detik berikutnya setelah Mark menyadari bahwa dirinya bukan terbangun di kamarnya, melainkan di salah satu ruang rawat di Rumah Perlindungan Fraksi Kaysen. Lagi-lagi ia harus dibuat linglung oleh perkataan Jaemin yang segera menyuruhnya kembali mengambil alih tugasnya sendiri.

Sungguh.

Tugas macam apa yang harus Mark ambil alih dari Jaemin sebenarnya?

Dan karena ada kosa kata "sendiri" di dalamnya, apakah original tugas itu memang merupakan tugas Mark sejak awal?

Tapi apa?

"Senior Renjun! Kau yakin Senior Mark baik-baik saja?! Bisa saja sesuatu terjadi pada kepalanya?!"

Seruan dari Pangeran Chenle penuh nada kekhawatiran barusan, lantas membuat Renjun langsung mengoper sosok emosi Jaemin pada Jisung yang kaget untuk ditangani. Ketika ia memutuskan untuk segera mengecek kondisi Mark lagi dengan Mu Vitakinesis miliknya.

"Normal kok?" celetuk Renjun setelahnya dengan kening yang mengernyit keheranan.

"Mana mungkin normal?! Cek lebih jeli lagi!" omel Jaemin tampak tidak sabar.

"Ish! Nana!" balas Renjun tak kalah frustasi. "Kalau kondisinya normal mau dicek beberapa kali pun juga hasilnya tetap akan normal!"

"Kalau kondisi Senior Mark normal kenapa dia tidak mengingat kejadian kemarin?!"

"..."

Berkat balasan penuh kefrustasian dari Jaemin barusan, suasana di ruang rawat tersebut mendadak jadi sangat hening.

"Uhm, maaf Senior Jaemin."

Meski tak berlangsung begitu lama, karena Sunhee terpaksa memecah keheningan itu dengan nada takut-takutnya pada Jaemin.

"Ay—uh, Ke-Ketua Taeyong baru saja menghubungiku lewat telepati untuk menyampaikan pada Senior agar segera menemuinya," ucap Sunhee dengan nada penuh kehati-hatian.

"CK!"

Setelah mendecak kencang begitu kesalnya, Jaemin yang lebih dari tahu kenapa Sang Pemimpin dari Fraksi Nerro membutuhkan dirinya, lantas langsung menghilang dari sana dalam sekejab dengan Neo Teleportasi miliknya.

"Aku juga harus segera menemui Ketua Jaehyun untuk membantunya!" ucap Sunhee tampak tergesa berjalan menuju pintu keluar. "Aku titip Senior Mark pada kalian ya! Nanti setelah selesai aku akan berkunjung ke sini lagi!"

Dengan kepergian Jaemin dan Sunhee, keempat Dreamis yang tersisa di dalamnya hanya bisa saling berpandangan.

"Eh?! Pangeran Chenle?! Kau baik-baik saja?!"

Sampai akhirnya Mark berseru penuh kekhawatiran pada Chenle, usai menyadari sepenuhnya bila perwujudan Pangeran Bungsu Lemuria itu benar-benar ada di hadapannya.

"Aku baik-baik saja," balas Chenle cepat seraya memegang kedua lengan Mark dengan ekspresi sangat serius. "Berkatmu, Senior. Apa Senior benar-benar tidak mengingat kejadian kemarin?"

"..."

Mark tak lantas menjawab. Karena kini dirinya sedang berusaha mengingat-ingat apa yang ia alami sebelum akhirnya terbangun di sini.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang