Debaran jantung Pangeran Chenle akan rasa sesak yang menyerang benaknya, kini terasa berkali lipat lebih gila, usai retina matanya terpaku pada benda macam apa yang yang berada di tangan Putra Mahkota Atlantis tersebut.
Bahkan tanpa menggunakan Mu Querokinesis miliknya pun, Chenle sangat tahu bila benda berwarna merah tersebut benar-benar Nucifera.
Tapi... bagaimana mungkin?!
Bukannya...
Tak cukup waktu bagi Chenle untuk segera memanggil peti sakral berbahan dasar energi spiritual miliknya itu dari dalam cincin ruby miliknya, demi memastikan dengan kedua mata kepalanya sendiri bila Nucifera tangkapan mereka masih ada di dalamnya.
Namun kosong.
Benar-benar kosong.
Hingga membuat detak jantung Chenle terasa berhenti saat itu juga, dengan retina matanya yang menatap pada Nucifera yang berada di tangan musuh penuh ketidakpercayaan.
Putra Mahkota Hendery tertawa.
"Kenapa harus seterkejut itu, Yang Mulia Pangeran Chenle?" ucap Hendery tampak bermain-main. "Aku hanya mengambil apa yang telah menjadi milikku sejak awal."
Mengambil kembali?
Mana mungkin!
Tidak mungkin benda yang tersimpan di peti sakral dari energi spiritual Chenle bisa dicuri seperti itu!
Kecuali...
"Benar sekali."
Seakan memahami ketakutan Chenle, dengan seringai andalannya, sosok megah nan gagah Putra Mahkota Hendery mulai berjalan mendekat padanya.
"Bagaimana pun, sering berjalannya waktu, perkembangan teknologi pasti akan melampaui batas-batas yang ada," ucap Hendery tampak mengamati Nucifera di tangannya dengan jenaka. "Bahkan menciptakan replika yang sempurna juga bukan hal mustahil untuk dilakukan."
Setelahnya, Nucifera di tangan Hendery menghilang dalam sekejab.
Bukan musnah, tapi seolah-olah tersedot dalam dimensi penyimpanan tak kasat mata. Seakan-akan mengejek keempat Dreamis secara terselubung, bila apa yang telah mereka lakukan selama di perjalanan ini sebatas kesia-siaan.
Betapa tidak?
Penghinaan dengan mempermainkan kekuatan Mu Querokinesis milik Fraksi Owenn.
Jelas-jelas semua ini adalah jebakan!
Jebakan sangat terstruktur yang dengan susah payah berusaha dipahami oleh Chenle secepat mungkin. Dimulai dari Putra Mahkota Lucas yang tanpa sadar memicu sumbunya, melalui pancingan Nucifera palsu yang kakaknya itu klaim berhasil ia temukan tanpa sengaja.
Masalahnya.
Jika dipikirkan kembali lebih cermat, tak mungkin ada yang kebetulan jika itu menyangkut Bunga Legendaris semacam Nucifera.
Kerajaan Lemuria kecolongan besar!
"APA MAUMU?!"
Iya, apa mau Hendery?! Apa mau Atlantis?!
Pangeran Chenle sungguh tak mampu menahan seruan penuh amarahnya, usai pil pahit realita yang telah ia telan susah payah berhasil membuatnya semakin sadar. Bahwa sejak Kerajaan Lemuria mengutus keempat Dreamis untuk mengambil Nucifera, selama itulah mereka dipermainkan oleh Kerajaan Atlantis layaknya bermacam jenis bidak di atas papan catur.
Ketika akhirnya kini keempatnya dihadapkan pada situasi klimaks. Chenle cukup cerdas untuk menebak bila "papan catur" ini tidak mungkin dimainkan Kerajaan Atlantis tanpa tujuan sangat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfiction"Kau... punya seribu alasan untuk meninggalkanku. Kenapa tetap bertahan?" "Tentu saja karena aku juga punya seribu alasan untuk tetap berada di sisimu. Kenapa aku harus meninggalkanmu?" *** Sebagai Pangeran Atlantis, Haechan sadar bila takdir sama s...