Hal yang lebih menyakitkan dari ketidakpastian adalah mengetahui sesuatu yang sangat dekat dengan jangkauan, tapi tak pernah mampu menggapainya.
____________________
Lampu di sisi kiri pintu kaca berganti warna menjadi merah. Tanda siaran on air sedang dilaksanakan dalam ruangan yang langsung bisa dipantau dari kaca besar. Di sana telah terisi satu orang, tampaknya menahan dingin. Sisa-sisa suhu awal 16'C dari penyejuk ruangan yang lama ditinggal tanpa dimatikan, akibatnya jadi seperti suhu kulkas. Jari-jari berkuku almon gadis itu kembali memaju mundurkan bilah kursor dalam komputer. Memastikan tidak ada yang tertinggal antara script materi, pesan-pesan di Whatsapp pelanggan, entry lagu-lagu puncak klasemen, dan jangan lupakan daftar iklan. Kalau tidak, gajinya bulan ini tak turun.
Satu tangannya merapatkan jaket hitam, kemudian sesekali memegang pipi tirus yang dingin. Seorang pria berbaju batik lurik di balik kaca transparan mengangkat tangannya, menghitung mundur menuju detik siaran. Begitu jarum panjang sejajar dengan angka 12 barulah pria itu membulatkan jemari. Satu anggukan, komando semua sudah maksimal.
"Sobat Radio Mengudara FM, balik lagi bareng Agiska disini! Dari jam delapan sampai jam sembilan malam, suara Giska bakal temenin kalian di hits malam Mengudara. Ngomong-ngomong ini malam Minggu ya? Kabarnya traffic malam ini padat merayap karena lagi gak hujan. And it means, buat kalian yang lagi keluar, stay safe, apalagi yang bawa ayang, awas hati-hati bawa anak orang. Hahah ...." Suara riang menyambut gendang telinga satu Nusantara yang mendengar siarannya. Khas berirama dari suara diafragma gadis itu. Tawa kecilnya begitu renyah. Setiap kalimat ia ucapkan dengan senyum yang sampai membuat mata bola pingpongnya menyabit.
"Spesial malam Minggu dengan tema jatuh hati jatuh bangun, Giska mau bacain dulu beberapa curahan hati dari Sobat Mengudara yang kayaknya ada beberapa lagi patah hati, ada juga yang lagi baru jatuh cinta. Ada yang curhat nih, 'Kak Giska aku lagi butuh sandaran, soalnya yang disandarinnya udah diambil orang.'" Sedikit berkedut bibir Giska menahan geli. "Itu rebutan sandaran atau rebutan bantal kalau boleh tau? Lucu ya Sobat Mengudara kalau curhat nih."
"Okey ... ada juga yang baru banget hilang semangat, ini katanya lima jam lalu kucingnya meninggal dunia— uluh ... turut berduka cita ... semoga digantikan dengan kucing yang lebih baik."
"Kalau yang ini lagi bahagia-bahagianya karena doi baru aja lulus kuliah— waw ... hari ini wisuda, katanya 'skripsian ditemenin suaranya Agiska, dimana anak kos tinggal di perantauan, sendirian, dompet kekeringan, beruntung bisa disemangatin sama Mengudara sampai akhirnya lulus dan bisa bahagiain ortu', wah ... terharu loh Giska. Alhamdulillah ... terimakasih banyak support Sobat Mengudara semua."
"Segitu dulu Giska bacain, nanti kita lanjut lagi menjelang akhir. Buat temenin acara Sabtu malam bareng orang-orang tersayang, mengawali Mengudara kali ini Giska bakal putar request-an hati Giska sendiri, Giska mau kasih Somebody's Pleasure Aziz Hendra, khusus buat kalian ... lagu yang viral karena makna liriknya yang menurut Giska affordable untuk keadaan kita sekarang. So ... tetap di Mengudara, and happy listening!"
KAMU SEDANG MEMBACA
QUADRANT : Menjadi Seperempat Bagian Takdirku
SpirituellesBagaimana jika ternyata tukang kacang tiba-tiba mengungkap kasus muncikari? Hidup Agiska Humaira sudah penuh tekanan karena sosok Ibu yang tak bisa ia jadikan surga. Ditambah pula kejadian penangkapan yang sekaligus membuatnya mengetahui fakta bahwa...