﷽
SELAMAT DATANG DI EPISODE BARU KEHIDUPAN GHAZI DAN GISKA
KITA MULAKAN INI DENGAN BASMALLAH
SIAPKAN HATI YA :')
Genggam janjiku, sekuat tenaga aku pastikan tidak akan mengingkarimu. Menjaga kamu adalah misi mulia dalam jalan juangku.
Anggara Ghazi Al-Ahkam
____________________
"Acad ... Acad ... sini."
Anak lelaki itu mencari suara yang memanggilnya. Intip-intip pada kamar di sebelah balkon urung ia lakukan.
"Acad jangan masuk kamar Abang Aga dulu," kata Gia.
Kepala Arsyad miring kiri, mata bulatnya mengerjap-ngerjap. "Acad mau ngaji sama Abang Aga, Tante Kakak Ia ...."
Gia mendesis, susah sekali Arsyad menghilangkan Tante dari panggilannya. "Ngaji sama Kakak Ia kan bisa? Mau di kamar Acad atau kamar Kakak Ia?"
"Mau nya di kamar Abang Aga."
"Sama aja Acad, apa bedanya?"
"Kalau di kamar Abang Aga, Acad bisa sambil mainan Batman," jawab Arsyad.
Gia menepuk keningnya. "Susah anak laki," lirihnya. "Abang Aga lagi main sama Kak Giska dulu, Acad jangan ganggu."
"Main apa?"
"Salah nih gue." Mata Gia terpejam. "Main—" Dahinya mengerut melihat seseorang yang menaiki tangga.
"Acad masuk kamar Acad ya? Nanti Kakak Ia sama Suster Heni ajarin Acad ngaji," ujarnya setengah menggiring Arsyad. Jika tidak, Arsyad akan semakin banyak pertanyaan.
Menurut tunjuk arah Yusuf dan Shafira, tujuannya ada di lantai dua rumah ini. Baru pertama kali dirinya menelusuri lebih dalam rumah besar milik keluarga Yusuf Al-Ahkam, bahkan sampai area privasi. Pandangannya mengedar dan berhenti pada manik cokelat Giandra.
"Kamu kok di luar? Bukannya ada di dalam? Ini ngapain bawa goody bag segala? Habis dari mana, Agiska?" tanya Gia beruntun.
"E— iya ... tadi di sini masih rame. Jadi, mandi sekalian sholat di masjid."
"Hah?" Gia segera menutup mulutnya lagi. "Agiska! Kamu itu bukan musafir! Ngapain mandi sama sholat di luar? Kamu punya rumah! Ya Allah ... istri Adek gue ... gimana sih Ghazi punya istri gak dipantau!" omelnya. Giska merapatkan mulut, menunduk.
"Masuk kamar sekarang!" titah Gia. Objek omelannya mengangguk kecil kemudian berlalu. "Eh ... mau kemana lagi?"
"Masuk kamar, ini kamar Arsyad kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
QUADRANT : Menjadi Seperempat Bagian Takdirku
SpiritualBagaimana jika ternyata tukang kacang tiba-tiba mengungkap kasus muncikari? Hidup Agiska Humaira sudah penuh tekanan karena sosok Ibu yang tak bisa ia jadikan surga. Ditambah pula kejadian penangkapan yang sekaligus membuatnya mengetahui fakta bahwa...