Q6 : Modal Nikah

7.2K 483 15
                                    

Tersebab yakin usaha tidak pernah mengkhianati hasil, maka aku mulakan perjuangan ini dengan langkah kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tersebab yakin usaha tidak pernah mengkhianati hasil, maka aku mulakan perjuangan ini dengan langkah kecil. Harap kamu bisa berkenan.

Anggara Ghazi Al-Ahkam

____________________

"Sobat Radio Mengudara FM balik lagi di Hits Malam bareng Giska! Siapa nih yang kangen? Dua hari kayaknya Giska udah sariawan ya, biasanya cuap-cuap hahaha ... by the way, Giska mau kasih semangat dulu nih buat Sobat Mengudara yang barusan kirim salam katanya mau ngelamar cewek doi. Semangat buat Abang nya, lancar lancar! Ngomong-ngomong soal lamaran, kayaknya emang lagi musim lamaran ya? Banyak yang nanya ... Giska kapan dilamar? Waduh!"

"Secepatnya! Secepatnya!" gumam seorang pria yang sejak tadi senyum-senyum sendiri.

"Any way, hari ini tanggal 22 Desember, ada momen spesial di tanggal ini, that's why, Giska mau puterin lagu-lagu request dari Sobat Mengudara spesial Hari Ibu. Ada Nadine Amizah dengan Bertaut jadi pembuka Hits Malam Mengudara kali ini, jangan kemana-mana, happy listening ...."

Terputar di gendang telinganya lirik-lirik yang dinyanyikan si penyanyi, baru kali ini ia menyadari setiap maknanya. Mengapa lagu itu yang pertama Giska pilih untuk diputar? Selaras dengan jatuhnya Hari Ibu, selaras dengan kejadian yang telah menimpa gadis itu.

Suara binatang malam dicampur suara merdu si penyanyi memang baik untuk pendengaran. Tapi yang lebih menyejukkan, mendengar kembali suara riang Ratu Mengudara. Piket malam Ghazi seperti biasa, suara Agiska Humaira selalu tak pernah ketinggalan menemaninya.

"Bertaut ... keras kepalamu sama denganku, caraku marah caraku tersenyum, seperti detak jantung yang bertaut. Hm ... deep banget ya Sobat? Ada titipan salam dari Sobat Mengudara buat Ibunya yang ada di Lampung, mau cepet ketemu akhir taun katanya. Aamiin ... Aamiin ... betah betah ya di perantauan sampai pulang ke peraduan."

"Bener sih, suasana pulang kampung apalagi di rumah masih ada yang tungguin, itu pasti bikin gak sabar buat cepet-cepet ketemu. Any way, agak mellow ya ini ... hahaha ...."

"Ada juga yang bilang, gue didewasakan dengan realita dan dihancurkan oleh ekspektasi orangtua. Aduh ... gimana dong? Akhir taun gak ada rumah nih buat pulang?"

Ghazi tak bisa membayangkan bagaimana jadi Giska yang harus putar otak dan menyembunyikan segala keresahan demi tetap gembira didengar banyak telinga. Semua orang takkan tahu apa yang telah dihadapi Giska, beruntungnya Ghazi adalah orang yang terpilih untuk menjadi saksi pergulatan batin penyiar itu.

"Allah!" Seorang pria berjengit menyadari sepasang kaki menggantung di atas pohon mangga. Begitu ia mendongak, nampaklah pelakunya bersandar setengah rebah di batang kokoh sambil memandang bintang-bintang dari atas sana.

"Ndan! Gak ada tempat lebih bagus buat nongkrong?" seru Izar.

Ghazi melongok ke bawah. "Saya bisa pantau keadaan lebih luas dari sini!" kelitnya. Padahal ia mencari tempat aman damai untuk mendengar Mengudara. "Kenapa? Mau gabung kamu?"

QUADRANT : Menjadi Seperempat Bagian TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang