EPILOG

8.8K 459 180
                                    

Selalu ada kata selamat tinggal untuk setiap pertemuan.

4521 kata, persembahan terakhir dan terbaik, untuk seluruh pembaca Quadrant.

Selamat menjumpai akhir yang sebenarnya :)

Perputaran bumi memang tidak berubah, dalam satu tahun tetap 365 hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perputaran bumi memang tidak berubah, dalam satu tahun tetap 365 hari. Satu hari tetap 24 jam. Satu jam tetap 60 menit. Satu menit tetap 60 detik. Namun, untuk sebagian manusia, waktu yang tersedia seperti sekali kedip mata. Memang seperti itu cara kerja waktu dunia. Singkat. Tidak abadi. Terlalu disayangkan jika kehidupan di dunia terisi dengan cerita yang selalu sama dari hari ke hari. Tidak ada proses menumbuhkan diri menjadi lebih taat, sukar bersyukur, bahkan congkak, lupa bahwa dunia ini adalah keindahan yang sesaat.

Setengah tahun berlalu bukan hal yang mudah untuk wanita itu. Memugar diri menjadi versi terbaik. Tidak bisa ia katakan waktu berjalan lamban, nyatanya setiap kali ia pejamkan mata yang ia dapati adalah berbagai peristiwa begitu cepat hilir mudik di kepala sampai terjaga kembali. Seperti mesin waktu. Menanti hari berganti, semakin dalam menyelami kebesaran Rabbi. Ia putuskan, untuk selalu mencari dirinya dalam kebesaran Allah. Agar ia dapat menerima segala kekurangannya. Biar Allah yang menyempurnakan apa yang tidak sempurna darinya.

Langkahnya dan langkah seorang anak kecil sangat hati-hati menapaki pijakan rumput hijau campur tanah merah. Tangan kirinya membawa dua rangkai bunga mawar putih. Sedangkan anak kecil yang digandengnya, membawa dua tangkai bunga matahari. Beberapa kali anak itu hampir tersandung makam yang tak timbul. Meringis, kemudian tertawa kecil.

Selain di bulan Syawal, memasuki bulannya Allah ini, mereka memang sering mengunjungi pemakaman. Sebab tujuan yang akan mereka doakan di makam ini, sama-sama lahir di bulan Rajab. Sedang, dua lagi lahir dan pergi di bulan Syawal.

Mereka memandangi tiga deret makam. Dua makam orang dewasa, satu makam bayi kembar. Tercipta lagi kenangan indah bersama para jasad itu semasa masih di dunia. Akan selalu menjadi cerita bahagia di ingatan.

"Acad, kita berdoa di makam Ayah dulu," ucap Giska menuntun adiknya pada makam di paling kanan.

Keduanya berjongkok. Giska usap-usap nisan batu putih itu. Ia tersenyum melihat Arsyad begitu khusyuk sudah memulai doa dalam hati. Giska juga turut berdoa, ia bisikkan cerita terbarunya pada jasad Kamarun Pahlevi. Teriring Al-Faatiha dan doa keselamatan, mengudaralah semua lirih doanya. Harap menjadi penyejuk kubur untuk ayahnya.

"Acad tadi berdoa apa aja buat Ayah Arun?" tanya Giska.

"Acad ... baca Ayat Kursi, terus ... Acad bilang Acad udah sekolah, kalau Ayah Arun masih ada, Pak Guru Acad pasti Ayah Arun kan, Kak Iska?"

Giska terkekeh. Di usianya yang menginjak 5 tahun, Arsyad sudah memberikan banyak perkembangan luar biasa. Termasuk soal bicaranya yang banyak dan berfaedah.

QUADRANT : Menjadi Seperempat Bagian TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang