Bismillahilladzii laa yadhurru ma'asmihii syaiun fil ardhi wa laa fissamaai wahuwassamii'ul 'aliim
SILA MEMBACA, DEAR PASCAAAANG!
Ps : Hati-hati ya episode ini kondisikan tulang rahang :')
Tugasku sebagai istri sebetulnya sudah kamu permudah. Kamu memperlakukanku begitu indah. Aku cukup mendampingimu dan menyelaraskan langkah. Satu tuju, satu arah.
Agiska Humaira
____________________
Zoom in. Zoom out. Zoom in. Zoom out.
Entah berapa kali dua jari itu maju mundur di layar ponsel. Tak jemu dirinya memandangi potret seragamnya dan seragam Ghazi. Merah muda dan hitam. Lantas ia lihat diri di pantulan cermin. Seragam merah muda Bhayangkari melekat di tubuhnya untuk pertama kali. Ia kirimkan potret dua seragam itu pada Chelsea.
Tidak ... bukan maksud ia membuat sahabatnya iri. Tapi lebih kepada ....
Agiska Humaira : Gue masih gak ngerti kenapa bisa gue pake baju ini
Lama tak ada balasan dari Chelsea. Mungkin gadis itu masih mandi atau mengeringkan rambut di jam rawan mengantuk ini.
Ci Chel : Gue juga mau dong pake baju itu hahahah, gue masih andukan anw
Giska mendengus tawa.
Agiska Humaira : Tanggungannya berat Ci, gak kayak seragam sekolaan
Ci Chel : Gpp yang penting gue sama Briptu Azmi hkhkhkhk aduh gue jadi dugun dugun
Agiska Humaira : Kenal aja belom! Gak usah ngarang lah, pake dulu seragam Mengudara!
Ci Chel : Iye ini mau pake. Gak bisa banget gue seneng -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
QUADRANT : Menjadi Seperempat Bagian Takdirku
SpiritualBagaimana jika ternyata tukang kacang tiba-tiba mengungkap kasus muncikari? Hidup Agiska Humaira sudah penuh tekanan karena sosok Ibu yang tak bisa ia jadikan surga. Ditambah pula kejadian penangkapan yang sekaligus membuatnya mengetahui fakta bahwa...