"Everyday we are growing without rest. Our tomorrows will never stop."--S.Coups of Seventeen
---
"Are you okay?"Pertanyaan itu datang bersama dengan secangkir teh hangat yang ditaruh di atas meja kaca di hadapannya.
Bea mendongak dan mendapati Gavin yang sudah menggunakan celana pendek dan kaos berwarna hitam. Terlihat segar habis mandi. Sedangkan dirinya yang selesai lebih dulu juga sudah menggunakan gaun tidurnya.
"Lo tahu dari kapan?"
Tanpa basa-basi, pertanyaan itu langsung dimuntahkan oleh Bea. Gavin yang tahu arah pembicaraan itu hanya menghela napas panjang sebelum menjawab.
"Harusnya gue gak boleh membahas ini sama karyawan lain. Karena data personal seseorang."
Laki-laki itu meraih cangkir miliknya sendiri lalu menyesap pelan.
"Sewaktu tiba-tiba Sanjaya menghubungi Abhyakta gue udah curiga. Bukan meremehkan atah merasa rendah diri, Abhyakta siapa sih sampai dikenal sama keluarga penting seperti mereka?"
Gavin benar. Bea tahu kemana arah pembicaraan ini, hanya saja ia tidak pernah peduli selama ini.
"Waktu proposal diserahkan juga, siapa yang mengira kalo konsep kita disukai sama mereka kecuali memang sudah dirancang sesuai keinginan mereka sebelumnya?"
Bea mendengus. "Gilang sendiri--"
"Dan itu hasil kerja Naka, Pras dan Suci. Menurut lo kenapa juga Sena harus turun langsung jadi PM kalo mereka bertiga bisa bikin tender itu kita menangkan?"
Ia sangat benci kenyataan ini. Tapi kalimat-kalimat Gavin memang hanya menunjukkan kenyataan.
"Biar semua orang gak fokus sama Naka. Kenapa juga Raka Sanjaya mau turun sendiri untuk mantau itu semua?"
Sialan.
"Jadi dari awal memang udah dirancang demikian? Bahkan acara pertunangan itu sudah ada sejak Abhyakta dipilih mereka?"
Gavin tertawa. Ia mengangkat tangan untuk menepuk puncak kepala Bea dengan lembut.
"Mas Naka lo itu bukan orang sembarangan."
"Terus kenapa dia mau susah-susah jadi kacung kalo punya singgasana emas di tempatnya sendiri?"
Pertanyaan itu juga tidak bisa dijawab Gavin.
"Satu yang harus lo pastiin,"Bea langsung menoleh."Jangan sampe Aruna tahu kalo Naka nemenin lo nonton konser dan jadi orang paling dekat dengan lo selama ini."
Tubuhnya langsung menggigil.
"Dia cuman mau ngancurin lo lewat gue, Gavin."
Gavin mengangguk. "Tidak menutup kemungkinan dia akan menggunakan apa saja untuk itu. Satu momen lo sama Naka tercium dan dia tahu siapa Naka sebenarnya, cuman satu butuh unggahan di sosial media untuk buat semuanya berantakan."
Mata Bea langsung berubah cemas.
"Gue tahu dia benci gue setengah mati. Tapi kenapa lo--"
Gavin kembali menyesap teh miliknya sebelum berdehem.
"Gue menghilangkan satu-satunya cinta yang dia punya. Dan dia gak akan berpikir dua kali untuk menghancurkan semua cinta yang gue punya. Termasuk lo, Bea Edina."
---
Setelah menghilang hampir dua minggu, sang bintang utama yang menjadi buah bibir semua orang belakangan ini kembali muncul ke permukaan.
Ketika orang-orang bertanya, Gilang hanya menjawab bahwa ada urusan mendesak yang mengharuskan Naka untuk mengambil cuti panjang.
Kini semua orang tahu laki-laki yang mereka kenal bernama Naka Chandra G memiliki nama asli Denaka Chandra Gautama. G yang tersembunyi selama ini tidak lain adalah singkatan dari Gautama. Salah satu dari tiga besar orang paling kaya di negeri ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Do I [FIN]
ChickLitWARNING : TRIGGER WARNING, SUICIDAL THOUGHT, MENTAL ISSUE. -- JANGAN BACA KALO KAMU GA NYAMAN ATAU PUNYA ISSUE YANG BISA KE TRIGGER YA. -- KONTEN DEWASA : 21+ -- Bea Edina adalah manusia paling absurd. Kecintaannya pada semua hal aneh sudah tidak b...