47

1.3K 152 2
                                    

"Don't worry. You will be the galaxy that lights up the darkness."--Jun of Seventeen

---

Warning : Tinggalkan segera cerita ini jika kamu bisa ke-trigger untuk melakukan hal-hal buruk. Dari chapter ini sampai ending akan banyak sekali adegan yang mungkin akan membuat tidak nyaman.

Silakan gunakan teknik bernapas 4-7-8 jika merasa kesulitan (membantu juga kalo kamu kesulitan tidur)

1. Kosongkan paru-paru dengan menghembuskan napas yang kuat lewat mulut

2. Hirup Oksigen melalui hidung selama empat (4) detik

3. Tahan napas selama tujuh (7) detik

4. Hembuskan napas selama delapan (8) detik melalui mulut.

5. Ulangi sebanyak empat (4) kali atau sampai kamu merasa cukup.

---

Disaksikan oleh orang-orang terkasih. Mengucap sumpah di hadapan Tuhan untuk terus saling mencinta dan menjaga. Dalam sehat ataupun sakit. Dalam kaya ataupun miskin. Tidak ada yang lebih sakral dari menyerahkan hidup satu sama lain untuk terus saling bersama. Sampai maut memisahkan.

Pemberkatan baru saja selesai. Gerry dan Ditta sudah resmi menjadi suami istri. Wajah keduanya sangat cerah dibaluti senyum haru. Ciuman dihadapan pendeta menjadi gerbang bahwa setelah ini dunia adalah lautan yang akan mereka arungi berdua selama-lamanya.

Tangan Gavin terangkat untuk merangkul Bea yang kini sudah berurai air mata. Momen yang sangat membahagiakan bagi keduanya menatap sahabat mereka menapaki jalan bersama. Yang semoga saja selalu dipenuhi oleh bunga kebahagiaan.

"I'm so happy."

Gavin tidak menjawab. Ia hanya mengangguk sembari mengeratkan rangkulannya, mengelus lengan wanita itu dengan lembut, menyatakan bahwa dirinya juga sangat bahagia.

Setelah semua rangkaian selesai, setelah memeluk kedua orang tua, Gerry dan Ditta menghampiri mereka pertama kali. Dengan sigap, Bea dan Gavin menyambut keduanya dengan pelukan.

Tidak ada suara. Tanpa perlu menyampaikan apa-apa, mereka seolah paham karena dengan pelukan yang mengunci tubuh mereka ada banyak sekali yang sudah tersampaikan. Sudah banyak sekali perasaan yang tercurah disana. Karena memang tidak banyaknya tamu, momen itu terekam sangat jelas di ingatan semua orang.

Momen haru yang sangat membahagiakan. Momen yang mungkin tidak akan pernah lagi terulang. Pelukan-pelukan yang menghangatkan hati semua orang. Tidak hanya keempat manusia yang kini jadi satu, tapi semua mata dapat merasakan kehangatan yang sama.

Momen yang sangat membahagiakan. Sekali lagi, momen yan gmungkin tidak akan pernah terulang.

---

Tidak pernah ada dalam rencana ataupun dalam kepala semua orang termasuk keluarganya. Malam itu yang seharusnya jadi malam pertama untuk pengantin baru justru menjadi malam yang paling tidak diprediksi oleh siapapun.

Setelah makan malam bersama keluarga dan para kerabat dekat, Ditta dan Gerry justru pulang ke apartemen Gavin yang disambut oleh sang pemilik dengan delikan sebal. Karena yang ia tahu pengantin baru itu akan menginap di hotel yang telah mereka reservasi sebelum besok ke bandara untuk langsung terbang menuju destinasi bulan madu mereka.

Kini dua orang gila itu justru tersenyum sangat lebar. Memakai celana jeans dan jaket kulit yang mirip lantas menilai penampilannya dan Bea karena tidak jauh berbeda.

"Gila kita kayak anak geng motor."celutuk Bea justru membuat Gavin kembali kesal. Sebenarnya ia sudah menolak ide ini, hanya saja Bea dan Ditta tidak berhenti membujuknya serta mengancam akan bawa motor sendiri jika ia benar-benar tidak ikut.

So Do I [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang