.... 🦋🦋🦋
Tepat pada pukul dua, Aldebaran dan Andin tiba di kediaman Nino.
Aldebaran turun dari mobil, mengetuk jendela kaca mobil yang dikendarai oleh Andin.
"Aku tidak akan mampir, langsung pulang ke rumah." katanya berpamitan.
Andin mengangguk memaklumi. "Terima kasih sudah menemani aku."
"Sama-sama. Kalau kau butuh sesuatu hubungi saja aku." katanya lagi seraya mencubit pipi chuby Andin dengan gemas.
"Dan kebiasaanmu yang suka mencubit pipiku ini perlu kau rubah juga, Al. Kau pikir ini tidak sakit?!" kata Andin mengeluh seraya menepis tangan Al dari wajahnya. Ia mengelus sisi wajahnya dimana Al tadi mencubitnya. Meski tidak terlalu sakit, tetap saja akan meninggalkan bekas kemerahan.
Al tergelak. Raut wajahnya yang berseri-seri menandakan kalau pria itu senang sekali hari ini. Ia pun mengeluarkan tangannya dari dalam mobil, lalu memasukkanya ke saku celana saat dia mengambil langkah mundur demi memberi jalan bagi Andin.
"Hati-hati di jalan, Al."
"Hmm ... masuklah."
Tanpa mereka berdua sadari, dari balkon kamar di lantai atas, Nino menyaksikan adegan itu dengan tatapan datar dan dinginnya. Satu tangannya yang memegang sebuah alat tes kehamilan terkepal erat di sisi tubuh saat perasaan cemburu mengamuk dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
FanfictionMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...