Di dalam mobil menuju ke kediaman Al-Fahri. Sal sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari menatap Al.
Sadar diperhatikan oleh sepupunya sejak dari bandara, Al bersikap acuh tak acuh.
"Hey, sepupu, kau sungguhan tidak ada yang mau dikatakan padaku?" Sal mencolek bahu berotot Al yang terbalut kemeja.
"Tidak ada. Memang, apa yang perlu dibicarakan?" balas Al pura-pura tak paham maksud Sal.
"Perempuan tadi. Dia kenal dirimu kan?"
"Tapi aku tidak mengenalnya,"
"Kau tidak tanya siapa namanya?" tanya Sal penasaran.
"Lupa,"
"Ya Tuhan, kau bodoh sekali jadi orang. Jelas-jelas ada cewek cantik datang padamu, tapi kau malah sia-sia kan." gerutu Sal dengan nada tak percaya. Andai tadi dia orangnya yang didatangi wanita itu, pastilah wanita itu sudah diajaknya kencan sekarang. Tetapi sayangnya, yang dicari perempuan tadi bukan dia melainkan si sepupunya yang mirip kulkas berjalan ini.
Dia jadi tak habis pikir, apa yang perempuan itu lihat dari Al hingga membuat wanita itu langsung datang melemparkan diri begitu saja pada tubuh sepupunya? Jampi-jampi apa yang dipakai sepupunya ini sampai-sampai setibanya di Indonesia pun, pesonanya mampu menjerat lawat jenis tanpa Al perlu bersusah payah?
Dia jadi iri sekali.
Aldebaran mengabaikan obrolan acak yang keluar dari mulut Sal. Sampai gerutuan tak jelasnya pun, ia abaikan juga. Tatapannya mengarah ke luar jendela, dimana lalu lalang kendaraan memadati jalanan perkotaan.
Selagi tatapannya terarah ke pemandangan yang dia lihat, fokus pikirannya berada di jauh tempat. Tepatnya, dia masih memikirkan wanita asing tadi.
Dia yakin sekali kalau tadi adalah pertemuan pertama mereka, tapi entah mengapa perempuan itu bisa senatural itu mendekati dirinya maupun mengajaknya bicara. Seolah-olah, mereka sudah saling kenal lama dan akrab pula.
"Siapa wanita itu sebenarnya?" gumamnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
FanfictionMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...